Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kudeta Militer Myanmar Makin Ganas, Aktivis Online Mulai Dibungkam Usai 'Dihilangkannya' Pimpinan Negara, PBB: Kami Akan Pastikan Kudeta Ini Gagal!

Nicolaus - Jumat, 05 Februari 2021 | 20:00
Jenderal Min memimpin kudeta militer Myanmar terhadap pemerintahan Aung San Suu Kyi
mdn.gov.mm

Jenderal Min memimpin kudeta militer Myanmar terhadap pemerintahan Aung San Suu Kyi

Baca Juga: Tidak Bisa Banyak Beraktivitas di Masa Tuanya, Rano Karno Kini Harus Betahan Hidup Tanpa Empedu dan 3 Ring di Jantungnya, Tak Mau Tinggal Diam, Sang Istri Ikut Banting Tulang Jualan Nasi Liwet Demi Nafkahi Serumah

Menyesalkan Dewan Keamanan PBB

Sekretaris Jenderal PBB juga menyesalkan Dewan Keamanan tidak bisa menyetujui pernyataan bersama tentang kudeta Myanmar, setelah pertemuan darurat yang diprakarsai oleh Inggris.

Menurut draf teks yang diusulkan pada awal minggu untuk dinegosiasikan, Dewan Keamanan PBB akan menyatakan keprihatinannya yang mendalam atas kudeta di Myanmar dan mengutuknya, serta menuntut militer "segera membebaskan mereka yang ditahan secara tidak sah".

Berdasarkan draft yang diperoleh AFP dan dikutip Channel News Asia itu, Dewan Keamanan PBB juga akan menuntut agar keadaan darurat satu tahun dicabut.

Baca Juga: Belum Pernah Pertemukan Bilqis dengan Bapak Kandungnya, Ayu Ting Ting Bongkar Perasaannya Kepada Enji Baskoro: Jujur Hati Gue...

Hingga Rabu (3/2/2021) malam, menurut para diplomat, negosiasi terus berlanjut antara 15 anggota Dewan Keamanan PBB, terutama dengan China dan Rusia, yang pada Selasa (2/2/2021) memblokir adopsi pernyataan itu.

Pemblokiran Facebook

Militer Myanmar, Kamis (4/2/2021), memblokir Facebook atas nama memastikan stabilitas negara, saat mereka mengonsolidasikan kekuasaan menyusul kudeta dan penahanan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi.

Langkah untuk membungkam aktivis online itu setelah polisi Myanmar mengajukan tuntutan terhadap pemenang Nobel Perdamaian Suu Kyi karena mengimpor peralatan komunikasi secara ilegal.

Dan, pemblokiran Facebook terjadi ketika tekanan internasional tumbuh pada junta Myanmar untuk menerima hasil pemilu November 2020 yang dimenangkan partai Suu Kyi secara telak.(*)

Source : AFP intisari-online

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x