Gridhot.ID - Siapa yang tak tahu lagu Terpesona?
Kini lagu tersebut sangat meledak di mana-mana.
Setelah sekian lama dipakai jadi yel-yel para prajurit TNI Polri, lagu Terpesona kini viral di media sosial.
Dikutip Grihot dari KompasTV, lagu tersebut sangat fenomenal di TikTok.
Setelah sekian lama viral, sosok pencipta lagu tersebut akhirnya bagikan kisahnya.
Terungkap sosok pencipta lagu, bernama Semuel Takatelide yang merupakan warga asal Sulawesi Utara.
Setelah lagu tersebut viral, Semuel mengaku sangat bangga ketika lagunya bisa dikenal banyak orang.
"Terus terang saya rasa bangga karena artis-artis besar termasuk Yura Yunita sampai angkat jempol dan dia bilang lagunya bagus," kata Semuel kepada Kompas.com di kediamanmya Lingkungan II, Kelurahan Teling Atas, Kecamatan Wanea, Manado, Sulawesi Utara, Jumat (5/2/2021).
Dikutip Gridhot dari Tribun Solo, Pria kelahiran 49 tahun silam itu mengatakan, saat lagunya meledak ia belum mendapatkan royalti.
"Memang belum dapat apa-apa sampai sekarang, mungkin berikut-berikut atau satu sampai dua bulan ke depan bisa dapat. Namun tetap bangga," ungkapnya.
Semuel menyebutkan, kini lagu ciptaanya sudah banyak orang yang lirik.
"Saya banyak terima telepon terkait tawaran kerja sama dari perusahaan rekaman. Mereka ingin memakai lagu ini. Sudah ada satu perusahaan di Jakarta yang kerja sama," katanya.
Menurut dia, dengan adanya kerja sama ini, jika ada yang akan menggunakan lagunya bisa langsung ke publisher.
Semuel menceritakan lagu terpesona diciptakan sejak 1995-1996.
Saat itu ia akan mengikuti lomba grup Masamper.
Lomba saat itu diharuskan mengangkat lagu percintaan.
Dari latihan grup Masamper itu Semuel terpikir membuat lirik lagu terpesona untuk ditampilkan saat pentas.
Ia menuturkan, Masamper sama dengan berbalas pantun, tapi dalam bentuk pujian yang harus dibawakan secara berbalas-balasan oleh dua grup atau lebih.
Dikatakan Semuel, membawakan lagu Masamper tidak lah mudah. Sebab, ada beberapa bagian yang harus diperhatikan.
Ketika diwajibkan menyanyikan lagu percintaan, harus diawali dengan pertemuan, pujian, sastra, percintaan, dan terakhir perpisahan.
"Jadi, harus mencari lirik lagu yang kesulitannya tinggi. Supaya grup lain tidak mudah membalas lagu yang kita nyanyikan. Kalau hanya buat lagu terpesona hanya di dunia nyata gampang dibalas grup lain, makanya saya bikin lagu ini terpesona dalam mimpi," sebut dia.
"Intinya, cerita lagu Terpesona ini mengagumi seseorang tapi dalam mimpi," tambah Semuel.
Masuk dapur rekaman
Lagu "Terpesona" baru masuk dapur rekaman pada tahun 1998. Saat itu sudah menjalin kerja sama dengan Revan Record.
"Saya angkat lagu itu ke dunia rekaman masih kaset pitah reel waktu itu," ujar Semuel.
Kemudian, tahun 2000 saat itu muncul irama poco-poco dan naikkan lagi lagu itu ke rekaman.
"Itu sudah dengan grup New Nazareth yang bertajuk Poco-poco Masamper," jelasnya.
Semuel mengaku sempat kaget lagunya bisa viral seperti ini bahkan sampai ke mancanegara.
"Dorang bilang so viral ngana pe lagu ini (banyak orang mengatakan lagu saya sudah viral). Saya juga kaget tapi puji syukur," tuturnya.
Jadi yel-yel TNI
Semuel menceritakan kenapa lagunya bisa menjadi yel-yel TNI dan Polri.
Saat tahun 2007, ia pernah melatih Masamper personel Korem untuk acara peresmian Rumah Sakit RW Monginsidi Teling Manado.
"Kebetulan saat itu Panglima TNI akan datang. Mereka panggil saya untuk latih Masamper. Saya latih itu semua angkatan baik TNI AD, AU, dan AL. Masing-masing angkatan ada sekitar 15 sampai 20 orang," paparnya.
Dari situ sehingga muncul gerakkan Masampper untuk TNI dan Polri. "Para anggota TNI saat saya latih Masamper, semangat mereka berapi-api. Sampai mereka memukul-mukul data hingga terdengar kencang," ujarnya.
Sejarah Masamper
Masamper merupakan ciri khas daerah Nusa Utara (Sangihe, Talaud, dan Sitaro).
Satu grup Masamper bisanya terdiri daru 21 orang. Saat ini sudah ada 25 orang dalam satu grup.
Masamper kini sudah merambah ke daerah-daerah lain di Sulawesi Utara. Di antaranya, Manado, Bitung, Minahasa, dan Bolaang Mongondow.
Masamper juga sudah banyak mengisi festival dan acara-acara besar pemerintahan, seperti hari ulang tahun provinsi, kabupaten dan kota.
"Meski Masamper dari Nusa Utara, tapi orang Manado lebih banyak menggunakan Masamper saat mengisi acara. Padahal asal mula adat itu dari sana (Nusa Utara)," ungkap Semuel.
Semuel menjadi pelatih grup Masamper di beberapa daerah.
Selain hobi menciptakan lagu, Semuel juga suka menyanyi dan menjadi pelatih grup Masamper.
Ia sudah melatih grup Masamper di sejumlah daerah di Sulawesi Utara.
"Banyak grup Masamper yang saya latih, dari Manado, Bitung, Minahasa, dan sampai Bolaang Mongondow. Sangihe juga ada," ujarnya.
Hingga kini, kata dia, sudah ada sekitar 30 album lagu yang dibuat.
"Ada yang percintaan, dan rohani. Dalam setahun satu sampai dua album. Memang paling populer lagu Terpesona," katanya.
(*)