Penyebaran melalui darah memungkinkan terjadinya tuberkulosis di luar paru, seperti peritonitis tuberkulosa (radang selaput usus karena tuberkulosis).
Gejala umum peritonitis ini hampir sama pada penyakit tuberkulosa di paru, yaitu demam, nafsu makan berkurang, dan berat badan turun.
Selain itu, juga akan terdapat gejala khusus yang berkaitan dengan gangguan fungsi usus, seperti nyeri perut, ada benjolan di perut, hingga gangguan buang air besar.
Pada keadaan akut, dapat terjadi peritonitis tuberkulosa yang disangka appendicitis (radang usus buntu).
Pada operasi akan didapati usus buntu, tapi terdapat bercak putih pada selaput dinding perut yang menyerupai keju.
Diagnosis peritonitis tuberkulosa lebih sulit daripada tuberkulosis paru.
Di samping pemeriksaan klinis, diperlukan juga pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan ultrasonografi, CT Scan abdomen, bahkan mungkin pemeriksaan laparoskopi.
Oleh karena itu, memang biasanya diagnosis lebih lambat.
Source | : | Kompas.com,TribunWow |
Penulis | : | Nicolaus |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar