Pengurus GKMI Tanjungkarang, Budi Pujiono membenarkan bahwa foto itu diambil di GKMI Desa Tanjungkarang, Kecamatan Jati, Kudus.
Namun, Budi tak mengetahui foto itu diunggah oleh seseorang di media sosial.
GKMI Tanjungkarang memang terbuka untuk tempat pengungsian bagi warga setempat yang memang sudah lebih dari sepekan terdampak banjir.
Budi mengatakan, selain memfasilitasi tempat untuk beristirahat, GKMI Tanjungkarang juga menyediakan kebutuhan makanan selama pengungsi berada di sana.
Tak hanya itu, GKMI Tanjungkarang, kata dia, juga mempersiapkan tempat khusus untuk menunaikan ibadah shalat bagi pemeluk agama Islam.
"Kami buka posko pengungsian banjir. Semua bantuan untuk pengungsi merupakan swadaya dari jemaat dan kas gereja. 70 persen pengungsi di sini muslim, sisanya 30 persennya merupakan jemaat kami," jelas Budi saat dihubungi Kompas.com, Kamis (11/2/2021).
Saat ini tercatat ada 48 jiwa dari 14 kepala keluarga (KK) yang tinggal di posko pengungsian GKMI Tanjungkarang.
Pengungsi tinggal di ruangan aula yang tidak dipakai untuk kegiatan ibadah sejak 31 Januari 2021.
"Kalau penuh kapasitas maksimal 100 orang. Tapi ini ada 48 orang pengungsi," ujarnya.