"Akhirnya sang sopir mengabari temannya yang ada di Majalengka dan sekitarnya kalau ia tersesat. Beruntung warga mengetahui, akhirnya berhasil dievakuasi," kata Asep.
Menurut Asep, di lokasi tersebut memang sering terjadi kendaraan yang tersesat dan kecelakaan.
"Intinya harus banyak-banyakin doa lah (istighfar). Kalau misalnya mesin rem sudah panas, masih mending perjalanan dihentikan dan juga hati-hati," kata dia.
Tanpa peta dan petunjuk jalan
Asep mengatakan, sopir mobil tersebut tidak menggunakan peta digital atau Google Maps.
Sang sopir bersama rombongan sebelumnya berhenti untuk istirahat di sekitar lokasi tersebut.
"Ia berhenti sebentar untuk shalat maghrib. Akhirnya ia berangkat lagi dan tidak menggunakan Google Maps. Ia berangkat lagi sekitar pukul 19.00 WIB," ujar Asep.
Kini, mobil yang berisi satu keluarga asal Tasikmalaya tersebut berhasil dievakuasi warga dan kepolisian.
Proses penyelamatan mobil berlangsung dramatis, sebab medannya sulit, penuh semak-semak dan batu.
Sementara itu, Polres Majalengka mengungkapkan, saat mobil tersesat, kondisi hutan penuh kabut tebal.