Gridhot.ID - Korea Utara memang sudah kekurangan pangan sejak 2020 lalu.
Bahkan dikutip Gridhot dari Kompas.com sebelumnya, rakyat Korea Utara diimbau untuk memakan terrapin yang merupakan sejenis kura-kura air tawar.
Jutaan rakyat Korea Utara harus berhadapan kelaparan karena sanksi yang dijatuhkan PBB, buntut kebijakan Kim Jong Un untuk menggelar uji coba nuklir.
Kemudian perbatasan yang ditutup karena mewabahnya virus corona juga membuat masyarakat Korut semakin kesulitan mendapatkan makanan.
Menanggapi hal tesebut, Korea Selatan tak mau tinggal diam.
Dikutip Gridhot dari Kontan, Kementerian Unifikasi Korea Selatan pada hari Kamis (18/2) menyampaikan bahwa tahun ini Korea Utara menghadapi kekurangan pangan ekstrem akibat curah hujan tinggi sepanjang tahun lalu.
Dilansir dari Yonhap, tahun ini Korea Utara kekurangan pangan mencapai 1,2 juta hingga 1,3 juta ton untuk seluruh penjuru negeri.
Menteri Lee In-young menyampaikan permasalahan tersebut selama sesi pleno komite diplomasi dan unifikasi di Majelis Nasional.
Secara khusus ia menjelaskan bahwa kekurangan pangan ini merupakan akibat dari bencana banjir dan topan tahun lalu.
"Jika kita menambahkan 200.000 hingga 300.000 ton (yang hilang akibat bencana) menjadi sekitar 1 juta ton kekurangan tahunan, kita dapat memperkirakan ada kekurangan pangan di Korea Utara," ungkapnya seperti dikutip dari Yonhap.
Source | : | Kompas.com,kontan |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar