Mereka berpendapat kehidupan komunitas nelayan tradisional bisa dihancurkan ketika penggusuran massal diberlakukan.
Mereka juga mengklaim bahwa membentuk teluk akan mengubahnya menjadi "septik laguna" dari air tawar yang terperangkap.
Dengan sedikit pengolahan limbah untuk air sungai yang mengalir ke teluk, upaya perusahaan ini untuk "membersihkan" pantai Jakarta justru bisa berakhir dengan efek sebaliknya.(*)