"Diajakin, gimana. Diajarin teman nanti kalau ke sana bisa untung, jadi bayarnya segini ngambilnya tiga langsung.
Tapi kalau dulu mikirnya bukan kriminal. Sebenarnya bukan mau untung, hanya untuk menunjukkan skill," katanya.
Kendati demikian Ariel mendadak merasa bersalah setelah menyadari kebohongannya itu adalah hal yang tercela.
"Soalnya kan kita diajari PMP ya, di situ kan dikasih tahu budi pekerti kalau itu salah, ini benar. Saat melakukan itu bukan mau untung secara uang, cuma skill-nya bisa enggak secepat itu. Tapi setelah dipikirkan merugikan ya, merasa bersalah pasti ada," imbuhnya. (*)