Gridhot.ID - Tya Ariestya memang baru saja mengeluarkan buku tentang diet ala dirinya.
Namun ternyata kemunculan buku diet buatan Tya Ariestya tersebut tak langsung disambut baik.
Dikutip Gridhot dari Nova, banyak sekali poin di buku diet Tya Ariestya yang dikritik habis-habisan oleh para ahli.
Salah satunya adalah Yulia Baltschun.
Yulia Baltschun turut berkomentar setelah komunitas ahli gizi @gizipedia_id menyoroti beberapa isi buku diet Tya Ariestya.
Yulia Baltschun sendiri ternyata bukan wanita sembarangan. Selain influencer, ia merupakan seorang certified fitness dan diet specialist.
Tak hanya itu, Yulia Baltschun ternyata juga jebolan ajang masak bergengsi MasterChef Indonesia season 4 yang tayang 2015 silam.
Sebelum beralih ke biodata Yulia Baltshun, berikut kritik yang ia sampaikan terhadap buku diet Tya Ariestya.
Lihat postingan ini di Instagram
Dikutip Gridhot dari Surya, awalnya, Yulia merasa tak peduli dengan cara diet Tya, namun ia akhirnya angkat bicara setelah banyak hal tersebut viral dibahas di media sosial.
Yulia mengakui belum membaca sepenuhnya isi buku det Tya Ariestya, namun ia merasa gemas setelah membaca sejumlah cuitan dan tangkapan layar buku yang dikirimkan followersnya.
"Aku bukan haters yang ingin ngebenci orangnya, aku mah biasa-biasa aja sama mereka, cuma pas ngelihat isi konten bukunya yang ambigu dan membahayakan, jatuhnya membahayakan (karena dicetak dan dijual)," kata Yulia dalam Instagram-nya, dikutip Rabu (3/3/2021).
Terlebih di dalam buku itu, Tya sendiri yang menulis disclaimer kalau apa yang ada dalam buku itu dibuat khusus untuk Tya dan dalam pengawasan dokter.
Dari disclaimer itu saja menurut Yulia sudah aneh, karena sebuah buku yang dicetak dalam jumlah banyak seharusnya dibuat untuk bisa dicontoh banyak orang.
"Ada ditulis kalau ini tuh sebenarnya khusus, specifically dibikin khusus untuk teteh Tya nya aja, jadi bukan untuk diikuti publik," kata Yulia.
"Kalau bukan untuk diikuti publik ngapain di print di buku, dijual, udah jelas-jelas bakal diikutin, itu enggak masuk akal," imbuhnya.
Kemudian dia juga mencontohkan tentang sayuran yang tidak dikonsumsi Tya selama diet, selain karena memang tidak suka sayuran, juga karena sayur bisa menghambat penurunan berat badan.
"Itu mah benar-benar berdasarkan keputusan pribadi, dibikin buku. Itu sebenarnya enggak bisa dijadikan buku. Karena kalau buku itu harus berlaku untuk semua orang," ujar Yulia.
"Ketika dari disclaimer-nya kamu udah enggak pede dan bilang 'ini tuh buku cuma buat aku lho guys, bukan buat kamu,' udah kelihatan insecurity, udah enggak yakin kalau buku ini generally bakalan aman enggak sama orang lain," sambungnya.
Biodata Yulia Baltschun
Lihat postingan ini di Instagram
Yulia Baltschun lahir pada 5 November 1990, saat ini usianya 30 tahun.
Saat ini, Yulia Baltschun diketahui tinggal di Bali bersama pasangannya, Scot Humphreys dan dua anaknya.
Ia dikenal publik sebagai seorang influencer, konten kreator dalam hal fitness dan diet sehat.
Yulia Baltschun juga mengaku dirinya adalah certified fitness and diet spesialist, sebagaimana tercantum dalam bio di Instagramnya.
Media sosial Instagram Yulia Baltschun @yuliabaltschun telah diikuti lebih dari 671 ribu follower.
Ia banyak mengunggah konten-konten seputar olahraga dan kesehatan.
Sementara itu, kanal YouTubenya kini memiliki lebih dari 1,79 juta subscriber YouTube,
Jebolan MasterChef Indonesia Season 4
Yulia Baltschun ternyata merupakan jebolan ajang memasak MasterChef Indonesia 4 yang tayang 2015 silam.
Saat itu, chef Arnold Poernomo dan Matteo Guerinoni didapuk menjadi juri.
Melansir wikipedia.id, Yulia Baltschun melaju sampai babak 3 besar.
Dalam keterangan yang dibagikan, Yulia merupakan seorang mahasiswi asal Pangandaran ketika mengikuti ajang memasak bergengsi tersebut.
Saat itu usianya masih 24 tahun.
Ia sempat tereleminasi, namun berhasil masuk kembali ke permainan setelah menjadi blackteam.
Yulia gugur menjadi pemenanga setelah dikalahkan oleh dua peserta lainnya, Luvita dan Denny di babak Top 3.
(*)
Source | : | Nova,Surya |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar