Dikenal dermawan, Sughandi juga diketahui sebagai pendiri yayasan Asmaan yang bergerak di bidang pengobatan tradisional untuk penderita gangguan jiwa.
Saat disingung perkara dana, Sughandi mengakui bahwa biaya pembangunan mushala, sebagian besar ia peroleh dari warisan keluarganya.
Lain halnya yang terjadi di Desa Parang Sikureung, Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara.
Untuk membangun masjid warga menyepakati untuk memberikan iuran dalam bentuk beras setiap pekan dan juga uang.
“Untuk membangun masjid tersebut warga sudah menyepakati menyumbang beras per pekan satu kaleng susu dari setiap kepala keluarga, dari toko.
"Selain itu, muda-mudi nantinya juga bersedia menyumbangkan dana per pekan Rp 3.000. Selain itu saat panen warga juga bersedia menyumbang per KK Rp 50.000,” ujar Ketua Pembangunan Masjid Baitul Muttaqin, H Bakhtiar MM kepada Serambi diktip dari Kompas.com, Rabu (26/6/2019).
Terkumpul hingga Rp 2,9 miliar, akhirnya masjid berukuran 22x22 meter di areal tanah 6.400 meter berhasil dibeli dan diwakafkan warga.
“Pembangunan masjid itu atas keinginan warga sendiri, karena jumlah penduduk yang sudah berumur 17 tahun ke atas saja sudah mencapai 500 jiwa lebih,” ujarnya.(*)