“Ya sudah direncanakan. (tersangka) sudah mempersiapkan kayak tombak, dari kayu dibentuk kayak tombak dikasih mata pisau."
"Terus ngasah, mempertajamkan bendo itu, proses dari hari Jumat sore,” jelas Setyo.
Sejauh ini polisi sudah memeriksa sebanyak empat orang saksi yang diduga mengetahui pembacokan pada Minggu (14/3/2021) sekitar pukul 04.45 WIB itu.
Menurutnya, kondisi Muhdori saat ini sudah membaik meski masih dirawat intensif di RSUD Temanggung.
Muhdori dibacok pelaku sebanyak tiga kali mengggunakan senjata tajam berupa bendo saat menjalankan shalat subuh di mushala desa setempat.
“Sudah membaik, tapi masih perawatan intensif karena lukanya cukup parah."
"Kalau luka pastinya, saya belum tahu karena memang belum mendapatkan salinan dari rumah sakit, visum belum dapat,” katanya.
Namun nahas, peristiwa itu menyebabkan istri Muhdori ikut terluka hingga meninggal dunia.
Istrinya bermaksud melindungi Muhdori dari sabetan senjata tajam pelaku.
Setyo menyebut, pelaku membacok saat Muhdori masih tahiyat akhir (sesaat sebelum mengakhiri shalat). (*)
Source | : | Kompas TV,Tribunjateng.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar