Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kehebatannya Main Chess.com Buat Viral hingga Undang Kontroversi, Ternyata Asal-Usul Julukan 'Dewa Kipas' Bukan Karena Jago Catur, Olahraga Inilah yang Jadi Penyebabnya!

Nicolaus - Rabu, 17 Maret 2021 | 15:42
Dadang Subur, pemilik akun Dewa Kipas
Facebook/Ali Akbar

Dadang Subur, pemilik akun Dewa Kipas

Gridhot.ID-Nama Dewa Kipas menjadi trending di Twitter beberapa waktu belakangan.Mengutip TribunJabar.id, nama Dadang Subur alias Dewa Kipas menjadi pusat perbincangan netizen setelah mengalahkan seorang gamer catur profesional sekaligus YouTuber bernama Levy Rozman atau biasa dikenal sebagai "GothamChess".
Keterkenalan yang mendadak itu menjadikan banyakorang penasaran, mengapa sebutan Dewa Kipas melekat di nama Dadang sang pecatur Chess.com yang kini tercoreng itu?
Padahal kalu melihat dari data lusinan laga yang telah dilakukan Dewa_Kipas di Chess.com, tingkat akurasi gerakannya bisa dibilang di luar nalar karena keberhasilannya mencapai di atas 98 persen.
Akurasi itu juga melewati catatan pecatur terbaik Indonesia, Grand Master Susanto Megaranto yang mencapai 94,4-95,3 persen kemenangan.

Selidik punya selidik, julukan Dewa Kipas tak ada kaitannya dengan penguasaan bermain catur Dadang, justeru sebutan ini diddpat dari cabang olahraga lain yang pernah dijalaninya.

Baca Juga: Dulu Makan Hati Suaminya Direbut Krisdayanti, Tak Disangka Mantan Istri Raul Lemos Kini Tuliskan Doa Tulus untuk Anak-anak KD: Insya Allah Membahagiakan...

Melansir dari Youtube Podcast Deddy Corbuzier, Dadang mengaku sering bermain tenis meja dan kerap bertanding di lingkungan pekerjaanya.

Kepiawaian Dadang dalam bermain tenis meja membuat pria 60 tahun itu mendapat julukan sebagai Dewa Kipas oleh rekan bermainnya.

"Kata orang, kalo saya main pingpong itu selalu menang, makanya disebut sebagai dewa kipas. Ibaratnya itu namabadgesaya lah," kelakarnya.

Julukan atas kemenangan beruntun di Pingpong digunakan Dadang untuk nama akun permainan catur online. Hingga namanya viral seperti sekarang.

Diakui Dadang, bermain catur lewat platform online tersebut disebutnya hanya untuk melepas rasa bosan di masa pensiun.

Baca Juga: Nahas, Wanita Ini Meregang Nyawa Tamengi Suami dari Pembunuh Ketika Pimpin Shalat Subuh, Polisi Bongkar Fakta Sang Pelaku Pembacokan

Dewa Kipas mengaku selalu menulis langkah dan strategi lawan ketika bermain catur di aplikasi Shredder Chess, sehingga kebiasan baik itu membuatnya selalu menang hampir 98 persen dari keseluruhan pertandingan.

Setelah mengetahui platform online Chesse.com Dadang mencoba juga bertanding dengan pemain lain secara online, dan akhirnya sempat virak usai mengalahkan Internasional Master Gotham Chess.

Baru-baru ini, lawan mainnya berhasil mengungkap kecurangan yang dilakukan Dewa Kipas.

Baca Juga: Diajak Casting Mama Rieta, Akting Dimas Ahmad Dikritik Sutradara, Lawan Main: Kacang Jangan Lupa Sama Kulitnya!

Nama akun Dewa_Kipas itu pun resmi diblokir akun Chesse.com. Padahal, Dadang bukan pecatur internasional yang diakui FIDE (Federasi Catur Dunia).

Data serupa juga diungkapkan oleh GothamChess melalui postingan Twitternya pada Sabtu (13/3/2021) yang menunjukkan bukti screenshot history permainan Dewa Kipas, "Setelah kalah 2 kali dengan akurasi 35% dan 8%, Dewa_Kipas menang 27 game beruntun dengan rata-rata akurasi mencapai 97%," tulisnya.

Gotham Chess melalui Tweetnya mengatakan drama ini telah berakhir dan mengatakan jika kebenaran telah terbukti, "Drama is over, the truth is out," tulisnya pada Senin (15/3/2021).

Dalam tweetnya itu, ia juga menyertakan screenshot dari potongan pemberitaan koran Kompas yang menyatakan jika Dewa Kipas telah melanggar Fair Play.

Adapun akun Twitter @BungLaca membagikan potongan lengkap pemberitaan tersebut.

Baca Juga: Seserahannya untuk Aurel Hermansyah Bernilai Lebih dari Rp 1 Miliar, Atta Halilintar Dibuat Kecewa dengan Hal Ini, Sang YouTuber: Sedih Banget...

Dalam pemberitaan itu, Chef Chess Officer (CCO) Chess.com, Daniel Danny Rensch turun tangan terkait hal ini dan mengatakan jika akun Dewa Kipas dibanned karena telah melaukan pelanggaran fair play, "Kasus Dewa Kipas ini adalah mutlak kecurangan," ujarnya.

Rensch yang bergelar International Master (IM) menambahkan dalam pemberitaan itu adapun pecatur seperti dirinya adalah manusia.

Maka, mustahil jika pecatur selalu nyaris sempurna dan pihak yang paling netral dalam sebuah laga daring adalah algoritma, sistem yang dipakai untuk membaca kecurangan dalam laga.

Baca Juga: Alam Bawah Sadar Aurel Terbongkar, Bahasa Tubuh Calon Istri Atta Halilintar Tak Bisa Dibohongi, Ada Masalah yang Belum Selesai dengan Krisdayanti: Sedih!

Ia menjelaskan jika pihaknya memiliki 7 orang yang bekerja di bagian Fair Play.

Mereka merupakan ilmuwan statistik yang akan menilai terlebih dahulu sebelum memastikan sebuah akun akan dibanned.

Jika ada yang tidak sesuai atau menyimpang dalam game, itu akan dicurigai sebagai kecurangan.

"Faktor yang dilihat algoritma antara lain kemenangan beruntun dan perilaku dalam peramban seperti tabbing yang berlebihan," ujarnya. (*)

Source :Kompas.comTribunJabar.idYouTube

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x