Gridhot.ID - Dikutip Gridhot.ID dariJanes.com dan The Diplomat, Jumat (3/4/2020) pada April 2019 silam, Indonesia diketahui sepakat menandatangani pembuatan kapal selam batch II dengan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) Korea Selatan (Korsel).
Kontrak pembuatan tiga unit kapal selam lanjutan dari Nagapasa Class ini diteken Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI di Bandung dengan anggaran senilai 900 juta dolar AS yang bersumber dari bank ekspor impor Korsel.
Rencananya dua dari ketiga kapal selam tersebut rencananya bakal dibangun selama 77 bulan di PT PAL Indonesia di Surabaya.
Kini, dikutip Gridhot.ID dari Kompas TV, TNI Angkatan Laut (AL) kembali menambah alat utama sistem persenjataan (alutsista) dengan menghadirkan kapal selam Alugoro-405.
Kapal selam ini dibangun Kementerian Pertahanan (Kemenhan) melalui PT PAL Indonesia (Persero) yang bekerja sama dengan perusahaan Korea Selatan, Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME).
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan, kehadiran Alugoro sebagai tonggak historis pertahanan negara. Untuk pertama kalinya PT PAL berhasil ikut serta dalam produksi kapal selam.
"Kita sadari bersama betapa pentingnya pertahanan kita. Kita sedang membangun kemampuan pertahanan kita,” kata Prabowo dalam prosesi penandatanganan berita acara serah terima, yang dikutip lewat keterangan resmi, Rabu (17/3/2021).
Proses serah terima dilakukan oleh pihak DSME kepada Kemenhan di PT PAL Indonesia, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (17/3/2021). Kemudian dilanjutkan ke TNI AL dan Komando Armada II (Koarmada II) sebagai penggunanya.
Sebelumnya, Kemenhan juga telah menerima kapal selam pertama KRI Nagapasa-403 dan kapal selam kedua KRI Ardadedali-404 yang dibangun DSME.