"Alka ini sudah seperti keponakan saya sendiri. Terakhir kami ketemu pada Senin sore (4/1/2021) lalu di Akmil Magelang. Ketika itu saya baru selesai Sharing Komunikasi dan Motivasi di Korem 074/Makutarama Salatiga. Sebelumnya saya silaturahim ke Gubernur Akmil Mayjen TNI Mayjen TNI Totok Imam Santoso," ungkap Dr Aqua.
Kemudian Dr aqua menyuruh Alka menceritakan pengalamannya masuk Akmil. Sedangkan kepada semua yang hadir diminta untuk menyimak.
"Saat kelas 2 SMA pada tahun 2015 tiba-tiba saya ingin masuk Akmil. Salah satunya terinspirasi dari melihat ayah saya yang tentara. Keinginan tersebut saya sampaikan ke ayah," jelas Alka.
Reaksi ayahnya menurut Alka adalah kaget karena sebelumnya dirinya tidak ada tanda-tanda mau jadi tentara. Kemudian ayahnya memberi banyak nasihat. Intinya masuk Akmil tidak mudah, seleksinya sangat ketat, dan jadi tentara penuh perjuangan.
Mendengar semua penjelasan ayahnya, Alka bukan malah surut. Dia makin tambah semangat.
Ingin menunjukkan kepada ayah dan ibunya bahwa dirinya bisa masuk Akmil dan jadi prajurit yang profesional.
Targetnya Lulus dan Lolos
Setelah melihat tekad dan semangat Alka, ayahnya memberi nasihat agar mempersiapkan diri sebaik-baiknya. Hanya dirinya sendiri yang menentukan bisa diterima atau tidak di Akmil. Ditambah tentunya pertolongan penuh dari Tuhan.
"Pada 2016 setelah tamat SMA, saya ikut seleksi di Jakarta. Sesudah melewati tahapan ujian saya dinyatakan gagal. Saya kelebihan berat badan dan ada hal lainnya yang membuat saya tidak dapat melanjutkan ujian," terang Alka.
Waktu itu menurut Alka dirinya sempat sedih. Namun dia tidak mau larut dalam kesedihan. Anak kedua dari tiga bersaudara tersebut bertekad untuk ikut ujian lagi pada tahun berikutnya. Targetnya harus lulus dan lolos.