GridHot.ID -Pertandingan catur WGM Irene Sukandar vs Dewa Kipas ramai dibicarakan publik.
Pertandingan yang berlangsung di studio podcast Deddy Corbuzier pada Senin (22/3/2021) itu berakhir dengan kemenangan WGM Irene Sukandar.
Melansir Kompas.com, pada babak pertama, Irene Sukandar yang mendapatkan bidak putih berhasil mengalahkan Dewa Kipas untuk unggul 1-0.
Irene Sukandar kemudian kembali mengalahkan Dewa Kipas pada babak kedua dengan menggunakan bidak hitam.
Pada babak ketiga, Irene Sukandar yang menggunakan bidak putih, lagi-lagi mengalahkan Dewa Kipas mendapatkan hitam.
Dewa Kipas pada akhirnya menyerah sehingga Irene Sukandar dinyatakan sebagai pemenang dengan skor 3-0.
Sementara itu, mengutip Tribunnews.com, kecantikan Chelsie Monica Ignesias Sihite yang hadir sebagai komentator bersama GM Susanto Megaranto di pertandingan catur antara Dewa Kipas dengan GM Irene Sukandar menarik mata penonton untuk terus melihatnya.
Lantas siapa ituChelsie Monica?
Chelsie Monica merupakan pecatur putri terbaik Indonesia yang kini memiliki gelar Woman International Master.
Gelar Women International Master itu diperoleh Chelsie pada 2011 silam anpa harus melewati tiga kali norma WIM pada ASEAN+ Age Group Chess Championship 2011 di Tarakan, Kalimantan Timur, 13-19 Juni 2011.
Berdasar data di ratings.fide.com, satu tahun sebelum memperoleh gelar WIM, Chelsie memperoleh gelar Woman Fide Master.
Saat ini, dirinya menempati rangking aktif dunia ke-6915, ke-27 untuk rangking aktif nasional dan ke-727 untuk rangking aktif Asia.
Chelsie Monica lahir di Balikpapan, Kalimantan Timur pada 2 November 1995.
Saat diwawancarai dalam program TVRI beberapa waktu lalu, Chelsie mengaku bahwa ketertarikan pada catur bermula saat dirinya kerap melihat sang ayah bermain.
Ia pun lalu meminta kepada ayahnya untuk mengajarinya bermain catur.
Dengan didikan ayahnya, Chelsie mulai mengasah kemampuannya hingga memberanikan diri untuk berkompetisi saat masih SD.
Bakatnya yang dimiliki Chelsie mencuri perhatian pelatih Catur di Balikpapan bernama Nugroho yang akhirnya membimbingnya.
Kemahirannya bermain catur membuat dirinya mendapatkan tawaran untuk begabung di sekolah catur milik Utut Adianto.
Disana, bakatnya mulai bertumbuh dan beragam kompetisi mulai ia ikuti.
Chelsie cukup sering bermain di olimpiade catur, terhitung pada tahun 2010, 2012, 2014, 2016, 2018.
Pada World Junior Chess Championship 2012 Girls Under 20 di Yunani, Chelsie berhasil finish di urutan kedelapan.
Kemudian pada Olimpiade Catur 2012 di Istanbul, Turki, Chelsie mendapatkan norma grandmaster pertamanya.
Ia lalu mendapat satu norma GM lagi di turnamen Japfa WGM 2019.
Sosok Chelsie merupakan pecatur putri unggulan Indonesia setelah GM Irene Kharisma Sukandar dan Medina Warga Aulia.
Prestasi:
Juara 2 ASEAN Age Group Chess Championship di Muangthai 2005Juara 2 di 6th World School Chess Festival di Singapura 2006Juara 2 ASEAN Age Group Chess Championship di Indonesia 2006Juara World School Chess Championship di Singapura 2008Juara ASEAN Age Group Girl Under-16 di Filipina 2011Juara 1 Turnamen Catur Piala Gubernur Chelyabinsk, Rusia, 2011Medali emas catur SEA GAMES 2013 di MyanmarMedali perak SEA GAMES 2019 di Filipina
(*)