Jenderal Min Aung Hlaing mengklaim, tentara terpaksa merebut kekuasaan pada 1 Februari karena dia menuduh Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) telah mencurangi pemilu.
Dia menambahkan, beberapa pemimpin partai telah dinyatakan bersalah melakukan korupsi dan tindakan hukum telah diambil terhadap mereka.
Sementara itu sebuah grup aktivis menghitung total pedemo Myanmar ditembak mati militer mencapai hampir 380 sampai hari ini.
(*)