"Dari hasil profiling yang bersangkutan ini adalah tersangka atau pelaku lone wolf berideologi radikal ISIS," ucap Listyo.
Menurut mantan ajudan Presiden Joko Widodo ini, ZA berideologi ISIS dibuktikan dengan postingannya di sosial media.
"Kita temukan saat penggeledahan di rumahnya surat wasiat dan ada kata-kata di Whatsapp grup keluarga bahwa yang bersangkutan pamit," ungkap Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dalam konferensi pers di Mabes Polri, Rabu malam.
Selanjutnya, dari hasil penggeledahan pihak kepolisian di kediaman ZA, pihak kepolisiam membawa secarik kertas yang diduga merupakan surat wasiat yang ditinggalkan oleh ZA.
Surat wasiat tersebut diketahui terdiri dari dua lembar kertas.
Dari surat wasiat tersebut , ZA memberikan pesan untuk keluarganya.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Wasiat kepada orang yang saya cintai karena Allah," tulis ZA di awal surat.
Sebanyak dua lembar, ZA lebih banyak mengucapkan kata-kata maaf dan ungkapan hatinya untuk saudara, ayah dan ibunya.
Kepada ibunya, ZA meminta maaf dan meminta ibunya untuk berhenti bekerja.
"Wahai mamaku, maafin Zakiah yang belum pernah membalas pemberian keluarga mama," lanjut surat tersebut.
"Pesan berikutnya agar mama berhenti bekerja menjadi dawis yang membantu kepentingan pemerintah thaguk," lanjutnya.