Hari demi hari, sikap dan sifat Lukman mulai berubah.
"Berubah, dia sering pulang malam, terus sudah tidak mau bergaul sama warga di sini. Dulu memang pendiam, tapi masih mau kumpul," lanjutnya.
Setelah berhenti kuliah, tidak lama kemudian Lukman dikabarkan sudah menikah dengan seorang wanita berinisial, YSF.
"Tiba-tiba menikah, tidak tahu orang mana itu (istrinya), kami tidak tahu karena tidak menikah lewat pemerintah," katanya.
Tak ingat surga ada di telapak kaki ibu, Lukman sering kali menegur keras ibunya, jika melakukan ritual adat, seperti barasanji.
"Dia selalu tegur orang tuanya kalau barazanji, katanya bid'ah, tidak boleh. Bahkan Lukman ini tidak mau makan ayam atau sapi kalau bukan dia sendiri yang potong," tuturnya.
Lanjutnya, perselisihan Lukman dan ibunya berakhir, saat Lukman dan istrinya memilih meninggalkan rumah.
Lukman tega meninggalkan ibu dan adik perempuannya demi wanita yang baru ia kenal.
"Sudah pindah di lorong sebelah, yang tadi digrebek itu, bahkan didapat ada 5 peluru," terang Hamka.