3. Aktif berorganisasi
Lukas Enembe juga aktif di sejumlah organisasi.
Organisasi Kepemudaan di Sulawesi Utara (1988 – 1995)
Ketua Mahasiswa Jawijapan Sulawesi Utara (1989 – 1992)
Pengurus SEMAH FISIP UNSRAT Manado (1990 – 1995)
Koordinator PPM FISIP UNSRAT Manado (Tahun 1992 – 1994)
Ketua IMIRJA Sulawesi Utara (1992 – 1995)
Penggerak Kegiatan Kel. Tani Pegunungan Tengah (1995 – 1996)
Penasehat beberapa Parpol di Pegunungan Tengah (2001 – 2006)
Ketua Dewan Pembina DPW PDS (2003 – 2006)
Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Papua (2006 – Sekarang)
Ketua Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah Papua (2010 – Sekarang)
4. Harta kekayaan
Lukas Enembe terakhir kali melaporkan harta kekayaannya sebagai pejabat penyelenggara negara pada 30 April 2020.
Merujuk pada Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara Komisi Pemberantasan Korupsi (LHKPN KPK), Lukas Enembe mengklaim memiliki harta sebanyak Rp 21,19 miliar atau tepatnya Rp 21.190.182.290.
Harta kekayaan Lukas Enembe relatif terus mengalami peningkatan sejak beberapa tahun belakangan.
Pada laporan LHKPN tahun 2012, harta yang dilaporkannya yakni sebesar Rp 3,62 miliar.
Berikutnya pada tahun 2016 total kekayaannya sebesar Rp 11,81 miliar, lalu pada Januari 2018 atau saat maju sebagai Calon Gubernur Papua ia melaporkan kepemilikan aset sebesar Rp 21,44 miliar.
Berbeda dengan kebanyakan profil kekayaan pejabat di Tanah Air, di mana biasanya aset milik paling besar disumbang aset properti, harta kekayaan Lukas Enembe berupa tanah dan bangunan hanya tercatat sebesar Rp 1,1 miliar.
Source | : | Kompas.com,Surya.co.id |
Penulis | : | Siti Nur Qasanah |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar