Gridhot.ID - Belakangan ini Indonesia sedang dilanda teror usai terjadinya serangan Bom Gereja Katedral Makassar dan penembakan di Mabes Polri.
Hal ini membuat Polri makin siaga dan gencar untuk melakukan penangkapan jaringan teroris di Indonesia.
Melansir dari Kompas.com, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri bersama Polda Metro Jaya menggrebek sejumlah kediaman terduga teroris untuk menindaklanjuti aksi teroris tersebut.
Mereka menggerebek rumah terduga teroris di daerah DKI Jakarta dan Jawa Barat, pada Senin (29/3/2021).
Namun dibalik penggrebekan yang dilakukan oleh Densus 88, ada kisah menyentuh dari keluarga salah satu terduga teroris.
Terdengar kabar, istri seorang terduga teroris di Sukabumi, Jawa Barat, kini terlilit utang setelah suaminya ditangkap polisi karena diduga terlibat aksi terorisme.
Hal ini pun membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) tergerak hatinya.
Dikabarkan dari Tribunnewsmaker, Jokowi kemudian mengutus staf kepresidenan untuk mengirimkan bantuan uang kepada SA (25) istri BS terduga teroris di Kampung Limbangan, Desa Cibodas, Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Bantuan uang tunai itu kemudian disampaikan langsung oleh Kapolres Sukabumi AKBP M Lukman Syarif kepada SA, Sabtu (3/4/2021).
Berikut fakta-faktanya dirangkum Tribunnews.com :
1. Diantar staf khusus presiden
Paur Humas Polres Sukabumi Ipda Aah Saepul Rohman mengatakan, bantuan disampaikan oleh Kapolres Sukabumi AKBP M Lukman Syarif.
Presiden memberikan bantuan ini karena mendengar kabar bahwa SA terlilit utang setelah suaminya ditangkap karena diduga terlibat terorisme.
Paur Humas Polres Sukabumi Ipda Aah Saepul Rohman mengatakan, bantuan disampaikan oleh Kapolres Sukabumi AKBP M Lukman Syarif.
Presiden memberikan bantuan ini karena mendengar kabar bahwa SA terlilit utang setelah suaminya ditangkap karena diduga terlibat terorisme.
"Pemberian santunan ini berawal dari pemberitaan media online yang dibaca oleh Presiden langsung, bahwa istri terduga teroris ini mengeluh ketika suaminya yang terduga teroris ditangkap Densus 88 di Jakarta, bahwa keluarganya harus menanggung beban hidup anak yang masih bayi dan membayar cicilan bank," jelasnya.
2. Bantuan uang dan bingkisan
Aah menambahkan, bantuan yang disampaikan adalah santuan berupa uang dan bingkisan untuk meringankan beban SA.
"Amanah atau bantuan ini berupa santunan kepada istri terduga teroris berupa uang tunai, bantuan yang diberikan oleh Polres Sukabumi melalui Kapolres dari staf Kepresidenan ini murni bantuan dan tidak ada maksud lain," ucapnya.
"SA istri terduga teroris merasa senang karena keluhan dirinya yang dimuat oleh salah satu media online direspons baik sama Presiden Joko Widodo, hingga beban keluarga sangat berkurang," katanya.
3. SA senang
SA mengaku senang dan berterima kasih kepada Presiden yang telah memberikan bantuan.
Ia mengatakan, bantuan Presiden akan dipakai untuk membiayai anaknya yang masih berusia tiga bulan.
"Terima kasih ke bapak Presiden sudah memberikan bantuan kepada keluarga saya, saya senang, (bantuan) untuk membiayai anak," ujarnya kepada wartawan.(*)