"Lalu mereka semua bergeser ke Freeport untuk melakukan gangguan, tetapi karena di Freeportnya kuat sehingga mereka tertahan di Intan Jaya, itu makanya sejak 2019 sampai 2021 mereka banyak buat gangguan di Intan Jaya," kata dia.
Pada awal 2021, aparat keamanan mulai berhasil meminimalisir ruang gerak KKB di Intan Jaya.
Di saat yang sama, Lekagak Telenggen yang merupakan pimpinan KKB di wilayah Ilaga, Puncak, mengundang kelompok Sabinus Waker dari Intan Jaya untuk datang ke Ilaga untuk ikut serta dalam upacara adat perdamaian perang suku.
Fakhiri menyebut, setelah acara tersebut selesai, kelompok Sabinus Waker kemudian melakukan aksi gangguan keamanan di Distrik Beoga.
"Sekarang di Intan Jaya kami sedang lakukan penetrasi untuk menekan mereka, kebetulan ini mereka ada undangan ke Ilaga untuk perdamaian perang suku, saat kembali inilah mereka berulah," kata Fakhiri.
Situasi keamanan di Beoga mendadak tidak kondusif setelah KKB pimpinan Sabinus Waker berulah di lokasi tersebut.
Kamis (8/4/2021) pukul 09.30, KKB melakukan aksi penembakan di sebuah kios di Kampung Julugoma.
Akibatnya, Oktovianus Rayo, guru SD Impres Beoga tewas karena ditembak.
Tidak hanya di situ, pada sore harinya KKB membakar tiga ruang SMAN 1 Beoga.
Kemudian pada Jumat (9/4/2021) sore, kelompok tersebut melakukan penembakan kepada Yonatan Randen, guru SMPN 1 Beoga di bagian dada.