Gridhot.ID - Kelompok Kriminal Bersenjata yang berada di Papua memang sering membuat onar.
Dikutip Gridhot dari Tribunnews, yang terbaru telah terjadi penembakan yang dilakukan oleh KKB pimpinan Sabinus Walker hingga menyebabkan guru menjadi korban.
Jasad dua guru kemudian ditahan dan kelompok kriminal tersebut meminta uang tebusan.
Menanggapi kasus yang sering terjadi, Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri mengungkapkan rentetan perjalanan kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang saat ini berada di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, menurut Fakhiri, perjalanan KKB dimulai pada 2018, dengan Lekagak Telenggen sebagai inisiatornya.
"2018 itu semua kelompok yang ada di daerah Mulia (Puncak Jaya), Sinak (Puncak), mereka berkumpul di Ilaga untuk membangun rencana menuju PT Freeport, mereka berkumpul di sana, bukan menguasai Puncak," ujar Fakhiri, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (13/4/2021).
Saat itu, sambung Fakhiri, pimpinan Lekagak Telenggen yang berasal dari Ilaga, lalu KKB pimpinan Sabinus Waker yang berasal dari Intan Jaya, bergabung menuju Tembagapura, Kabupaten Mimika, untuk menganggu operasional PT Freeport Indonesia.
Namun, rencana KKB telah diketahui aparat keamanan yang kemudian membuat langkah antisipasi dengan melakukan penyekatan wilayah.
Alhasil, hanya KKB pimpinan Jhony Botak yang berada di Kali Kopi, yang sempat berhasil masuk ke kawasan perkantoran PT Freeport.
Sementara kelompok dari luar Mimika berhasil dihalau. Fakhiri menyebut, kegagalan KKB masuk ke Freeport yang kemudian membuat keamanan di Intan Jaya menjadi tidak kondusif.