Jabat Ketua Organisasi Olimpiade Indonesia, Media Inggris Sebut Raja Sapta Oktohari Ikut Belanja Saham Klub Liga Inggris Derby County, Pemilik Klub: Okto Tak Terlibat!

Gridhot.ID - Di Indonesia, dikenal beberapa sosok yang ternyata menempati posisi orang-orang terkaya hingga ranah internasional.

Salah satu yang dikenal adalah Erick Thohir.

Dilansir dari Bolasport.com, Erick Thohir pada tahun 2013 membeli salah satu klub sepak bola raksasa asal Italia yaitu Inter Milan.

Baca Juga: Dipidanakan Wali Kota Bogor, Rizieq Shihab Ungkit Dirinya yang Berjasa Menangkan Bima Arya ke Kursi Pemerintahan: Saya yang Merestui!

Selain Erick Thohir, belakangan ini muncul kabar orang Indonesia yaitu pengusaha Raja Sapta Oktohari disebut-sebut diam-diam membeli sebuah klub liga Inggris Derby County.

Melansir dari Kontan.co.id, Media Inggris memang menyebutkan kepemilikan klub yang kini dilatih oleh Wayne Rooney ini segera berganti dengan nama pemiliknya Erik Alonso melalui No Limits Sports Limited, perusahaan miliknya.

Football League World melansir kalau pemerhati finansial sepakbola Inggris Kieran Maguire meragukan Alonso adalah orang yang membeli klub Derby County itu.

Baca Juga: Dulu Rambutnya Rontok Tak Tersisa Karena Penyakit Leukimia Hingga Fotonya Selalu Ditutup Stiker, Kini Penampilan Terbaru Anak Denada Bikin Terpana, Netizen Turut Bahagia dengan Kabar Teranyar Aisha

Maguire menyebutkan kalau Alonso Cuma sebagai perantara.

“Ada konsorsium, dan uangnya sebenarnya datang dari Indonesia dengan seorang pria bernama Raja [Sapta] Oktohari, yang terlibat dengan Komite Olimpiade Internasional Indonesia. Ayahnya adalah politikus senior di negara itu, dan dia juga berteman dengan seorang pria bernama Eric Tohir, yang secara historis memiliki sebagian kepemilikan di Internazionale dan DC United. " ujar Maguire, kemarin.

Ia mengaku mendapatkan informasi itu orang yang mengetahui transaksi itu

Menurut Maguire, kesepakatan ini telah diumumkan oleh Derby.

Baca Juga: Bongkar Motivasinya Pidanakan Rizieq Shihab, Bima Arya Akui Hanya Ingin Melindungi Warga Bogor: Kalau Tidak Ada yang Disembunyikan, Sidang Ini Tak Akan Pernah Ada!

Namun belum ditandatangani oleh EFL sebagai pengelola Liga Inggris divisi Championship.

Laporan pengambilalhian itu pada minggu lalu yang mengklaim bahwa Alonso telah menyetujui kesepakatan dengan Mel Morris untuk menyelesaikan pembelian.

Rencananya masih menunggu keputusan EFL yang akan menerapkannya melalui Uji Pemilik dan Direktur standar.

Baca Juga: Di Hadapan Muka Anaknya, Abdul Rozak Akui yang Paling Kebelet Buat Ayu Ting Ting Jadi Artis Demi Penuhi Hasrat Pribadinya: Karena Ayah Seneng!

Namun, keterikatan ini dibantah secara tegas oleh Erik Alonso saat Kompas.com menghubunginya via WhatsApp pada Rabu (14/4/2021) malam hari WIB.

"Okto tak terlibat di Derby County, hanya saya!" ujar pria berusia 29 tahun itu kepada Kompas.com.

"Okto adalah teman baik dan saya mengaguminya sebagai pribadi dan juga pebisnis tetapi ia tak terlibat dalam pembelian Derby County."

Kompas.com pun menanyakan kepada pria asal Spanyol itu apakah ada orang Indonesia lain yang terlibat dalam pembelian Derby County.

"Seperti yang saya bilang, hanya saya," ujar pria yang tengah berada di Spanyol itu lagi.

Baca Juga: Dulu Diremehkan Tetangga Sampai Dikira Beban Keluarga, Briptu Tivany Agustin Buktikan Mampu Angkat Derajat Ibunya Meski Dahulu Berpenampilan Tatoan dan Tindikan: Pikiranku Cuma Main...

Raja Sapta Oktohari sendiri berkata secara singkat kepada Kompas.com kalau keterkaitannya dengan Derby County merupakan sebuah kesalahan informasi.

Menariknya, Erik Alonso kemudian mengutarakan keinginan untuk membeli sebuah klub di Indonesia.

"Ya, kenapa tidak? Jika ada kesempatan datang, saya akan mempertimbangkannya," tutur pria yang juga memiliki agensi pemain ini.

Baca Juga: Beda Jauh dari Kehidupan Cucunya yang Meriah di Jakarta, Nenek Raffi Ahmad Blak-blakan Hidupnya Nelangsa Sendirian di Bandung Sampai Buat Nagita SlavinaTak Tega

Sejauh ini, Alonso mengatakan belum berbicara dengan klub mana pun tetapi mengaku dirinya dan para sponsor pendukung akan "mengambilnya jika ada kesempatan bagus datang."(*)