Gridhot.ID - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka memang sempat memberikan janji kalau dirinya bakal terus memantu sosial media.
Dikutip Gridhot dari Tribun Solo, Gibran akan selalu mengusahakan membalas keluhan rakyatnya dan langsung menyampaikannya ke dinas berkaitan.
"Komen dijawab, dirrect message dijawab, keluhan dijawab. Keluhan sekecil apapun dijawab," kata Gibran, Jumat (16/4/2021).
"Harus responsif, harus ada tindakan penyelesaian secepat mungkin," tambahnya.
"Kritikan, komplain, dan masukan, kalau bisa ada fotonya, alamatnya di mana, itu harus jelas, biar kita geraknya enak," kata dia.
"Misal, laporan jalan Joko Tingkir, saya langsung kontak PUPR, saya suruh gerak mengaspal, dan langsung diaspal," tambahnya.
Gibran menegaskan keluhan, kritikan, dan masukan warga yang disampaikan melalui media sosial, itu termonitor.
"Semua termonitor, kita ada tim khusus menanggapi keluhan-keluhan itu," ucap dia.
"Itu langsung di-share ke dinas-dinas, lurah dan camat," tambahnya.
Kini Gibran langsung merespons curhatan warganet soal keberadaan tukang parkir liar di Kota Solo, Jawa Tengah.
Keluhan itu diunggah di akun Instagram @energisolo, Jumat (16/4/2021).
Dikutip Gridhot dari Tribun Wow, pada unggahan itu, seorang warganet menuliskan curhatannya dalam bahasa Jawa bahwa dirinya kerap dimintai oleh tukang parkir tanpa seragam resmi.
Warganet tersebut merasa keberatan jika harus membayar di setiap tempat yang ia kunjungi hanya sebentar.
Berikut isi keluhan tersebut :
'Min aku meh curhat karo tekok, aku perantuan ws 10 th neg solo. Nek wong tanpa nggo seragam petugas parkir biasane okeh neg toko2 dll kui op ya petugas parkir ya min? Opo uduk? Soale sering banget nek aku mandek ra eneng 10 menit keno 2 rb. Mungkin gak semua tp rata2 min. Misal aku lg fotocopy enteke sewu trs pas arep ngundurke pit keno 2 ewu, totalan 3 ewu dadian. gak sepiro sih duite tapi neg ping 10x sedino kok kroso okeh ya min. Opo yo aku tok sing ngalami ya min.
Jenengku di blur ya min'
Versi terjemahan:
"Min aku mau curhat sambil bertanya, aku perantauan sudah 10 tahun di Solo. Kalau ada orang tanpa seragam petugas parkir biasanya ada di toko-toko, dan lain-lain, itu apakah petugas parkir min? Atau bukan? Soalnya sering sekali aku kalau berhenti tidak ada 10 menit dikenakan Rp 2 ribu. Mungkin enggak semua tempat. Misal aku lagi fotocopy habisnya seribu, plus parkir motor jadi kena Rp 2 ribu, total Rp 3 ribu jadinya. Tidak seberapa duitnya tapi kalau sehari 10 kali kerasa banyak min. Apa hanya aku yang mengalami ya min.
Namaku di-blur ya min"
Dalam unggahan itu, seorang warganet dengan akun @ameeliawu turut menceritakan pengalamannya dimintai tukang parkir ketika mengambil uang di atm.
Gibran pun langsung merespons lewat akunnya @gibran_rakabuming.
"@ameeliawu dimana?" tulis Gibran.
Ia juga menjawab keluhan serupa terkait tukang parkir liar dari warganet @lolo_agita.
Serupa dengan keluhan yang pertama, Gibran langsung menanyakan kejadian tukang parkir liar itu terjadi dimana.
"@lolo_agita, itu kejadiannya dimana?" tulis @gibran_rakabuming.
Selain Gibran, akun resmi Dinas Perhubungan Surakarta turut berkomentar dan meminta agar warganet memberikan info yang lengkap supaya pemkot bisa bertindak cepat.
"Memberi info jangan setengah" agar kami bisa bertindak cepat , Kejadian KAPAN ? Lokasi tepat DIMANA ? Ada foto juru parkir lebih baik silahkan DM kami , pastikan lokasi berada di Kota Surakarta" tulis @dishubsurakarta.
Akui Pantau Medsos
Saat dihubungi TribunSolo.com, Rabu (14/4/2021), Gibran mengakui dirinya memang aktif memantau media sosial terkait curhatan warga di Solo.
“Ya nanti akan saya ulas, ada yang ngeluh di media sosial, ada yang langsung wa ke saya, itu semuanya menyumbang kan unek unek untuk kota Solo,” ujar Gibran, Rabu (14/4/2021).
Gibran mengatakan bahkan dirinya senang dikirimi foto-foto terkait permasalahan yang ada di Solo.
Ia mengaku akan berjuang melakukan yang ia bisa untuk menangani masalah yang ada di Solo.
“Saya senang dikirimi foto bis ugal ugalan atau aspal rusak, drainase mampet,” kata Gibran.
“Silahkan laporkan dalam bentuk apapun kami akan tangani secara langsung, nanti ada bagiannya,” tambahnya.
Gibran mengatakan akan sesegera mungkin menangani masalah yang dikeluhkan oleh warga Solo.
“Misal bendera yang dipasang di aspal bolong di Joko Tingkir. Kami langsung bergerak cepat dan jalan yang bolong langsung diaspal,” tandasnya.
(*)