Philip adalah veteran Angkatan Laut Kerajaan yang dihormati pada Perang Dunia Kedua. Pemakamannya, yang sebagian besar direncanakan dengan sangat teliti oleh pangeran sendiri, memiliki nuansa militer yang kuat, dengan personel dari seluruh angkatan bersenjata memainkan peran penting.
Philip, yang menikahi Elizabeth pada 1947, membantu ratu muda menyesuaikan monarki dengan dunia yang berubah setelah era Perang Dunia Kedua karena hilangnya kekaisaran dan penurunan rasa hormat menantang keluarga kerajaan paling terkemuka di dunia.
Kini, Ratu menjadi janda di saat dia bergumul dengan satu krisis paling parah yang menimpa keluarga kerajaan dalam beberapa dekade, yakni tuduhan rasisme dan pengabaian oleh cucunya Harry dan istrinya yang kelahiran Amerika, Meghan Markle.
Meghan menyaksikan pemakaman di rumahnya di California setelah dia disarankan oleh dokternya untuk tidak bepergian saat hamil, kata sumber yang mengetahui situasi tersebut. Jaringan AS menayangkan pemakaman secara langsung seperti yang dilakukan stasiun TV Inggris.
Para pelayat menghindari tradisi mengenakan seragam militer, sebuah langkah yang menurut surat kabar adalah untuk mencegah rasa malu bagi Harry, yang meskipun menjalani dua tur di Afghanistan selama karir militernya, tidak berhak mengenakan seragam karena gelar militer kehormatannya dicabut.
Dedikasi Philip untuk tugasnya membuatnya mendapatkan popularitas yang luas di Inggris, tetapi dia juga dikritik oleh beberapa orang karena sejumlah komentar rasis atau komentar tiba-tiba yang mengejutkan para pangeran, pendeta, dan presiden.
"Dia sendiri yang otentik, dengan kecerdasan yang sangat tajam, dan dapat menarik perhatian ruangan mana pun karena pesonanya dan juga karena kamu tidak pernah tahu apa yang akan dia katakan selanjutnya," kata Harry tentang kakeknya.(*)
Source | : | Grid.ID,TribunJateng.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar