Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Dulu Ditolak Masuk Indonesia Meski Cuma Numpang Isi Bahan Bakar, Poseidon P-8 Milik AS Ini Kini Jadi Salah Satu Malaikat Pencari KRI Nanggala 402, Ini Kehebatannya

Angriawan Cahyo Pawenang - Sabtu, 24 April 2021 | 13:13
Boeing P-8 Poseidon
National Interest

Boeing P-8 Poseidon

Selandia Baru menandatangani kontrak pembelian empat unit P-8A pada Juli tahun 2019, dan Korea Selatan memesan enam unit P-8A pada November 2019.

Kedua negara itu akan mulai menerima pengiriman P-8A pada 2022. Sementara Norwegia memesan lima unit P-8 dan pengiriman awal pada 2021.

Sedangkan Australia telah mengoperasikan P-8A selama dua tahun, setelah menerima pengiriman pesawat pertama mereka pada 2016.

Baca Juga: Tak Ada Bedanya, Sang Suami yang Aniaya Perawat Sempat Ngaku-ngaku Polisi Sampai Dipenjara, Istrinya Kini Digugat Perusahaan Kosmetik Gara-gara Ngaku Jadi Ownernya

Kemudian, P-8 Poseidon adalah pesawat yang awalnya diproduksi khusus untuk US Navy oleh Boeing Defense, Space, and Security.

P-8 Poseidon dikatakan mampu membawa muatan lebih banyak, terbang di ketinggian lebih tinggi, serta menjangkau area lebih luas.

Beberapa perangkat canggih yang dimiliki pesawat sepanjang 39,47 meter ini adalah High Altitude Anti-Submarine Warfare Weapon Capability (HAAWC) serta AGM-88 Harpoon Anti-Ship Missile.

P-8 Poseidon juga memiliki sensor hidrokarbon yang digunakan untuk mendeteksi uap bahan bakar kapal selam.

Selain itu, bisa membawa 9 awak di kabinnya, P-8 Poseidon mampu menjalankan misi selama 6 jam untuk rentang wilayah 1.100 kilometer dan 4 jam untuk rentang wilayah 2.000 kilometer.

(*)

Source :Kompas.comTribun Jabar

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x