Berda mengungkapkan percakapan terakhirnya dengan Serda Guntur.
"'Dek, aku berangkat, doain'. 'Iya, aku doain, cepat pulang, hati-hati', begitu. Itu terakhir saya berkomunikasi," jelas Berda dengan suara bergetar.
Berda mengungkapkan harapannya adalah agar seluruh kru KRI Nanggala bisa selamat.
"Semoga yang terbaik, semoga kalau bisa selamat semua, suami beserta kru Nanggala yang ada di situ semua," tambah Berda.
Kronologi KRI Nanggala402 Hilang Kontak
Kementerian Pertahanan (Kemhan) masih melakukan pemantauan atas pencarian KRI Nanggala 402.
Kronologi bermula saat KRI Nanggala meminta izin akan berangkat melakukan latihan penembakan senjata strategis, yakni penembakan Torpedo SUT pada Rabu pukul 03.00 WIB.
Seteleh diberi izin menyelam, keberangkatan dilakukan sesuai prosedur. Namun, kapal selam tersebut hilang kontak dan tidak dapat dihubungi.
Kapal lain yang terlibat satgas latihan lalu melakukan pencarian terhadap KRI Nanggala 402.
"Pada pukul 07.00 WIB melalui pengamatan udara dengan helikopter, ditemukan tumpahan minyak di sekitar posisi awal menyelam," demikian keterangan Biro Humas Kementerian Pertahanan.