Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Ayah-ayahnya Gugur Saat Jalankan Tugas Negara, Anak-anak Prajurit KRI Nanggala 402 Bakal Diterima Belajar di Ponpes Sabilurrosyad Malang Secara Gratis, Pimpinan: Makan dan Tidurnya Juga...

Angriawan Cahyo Pawenang - Selasa, 27 April 2021 | 16:13
Awak kapal KRI Nanggala 402. Foto diambil di Dermaga Kapal Selam Komando Armada II, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (20/4/2019).
dok. Kompas.com

Awak kapal KRI Nanggala 402. Foto diambil di Dermaga Kapal Selam Komando Armada II, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (20/4/2019).

Gridhot.ID - KRI Nanggala 402 kini telah dinyatakan tenggelam.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, TNI menyatakan KRI Nanggala 402 tenggelam dan 53 prajurit di dalamnya kini sedang berusaha dievakuasi.

Hal ini membuat banyak orang menyoroti nasib keluarga para prajurit yang ditinggalkan.

Banyak yang ingin membantu para anak dari prajurit KRI Nanggala 402.

Salah satunya adalah pondok pesantren ini.

Baca Juga: Jadi Bintang Utama di Sinetron Ikatan Cinta dengan Bayaran Selangit, Arya Saloka Ternyata Hidup di Kontrakan Selama Ini, Sekian Lama Baru Bisa Kebeli Rumah dengan Gaya American Classic

Dikutip Gridhot dari Tribun Batu, pimpinan Pondok Pesantren Sabilurrosyad, Gasek, Kota Malang, Kiai Haji Marzuki Mustamar membuka diri untuk menerima anak-anak para prajurit yang gugur dalam kapal selam KRI Nanggala 402.

KH Marzuki, yang juga menjabat sebagai Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur itu menegaskan, akan memberikan fasilitas makan dan belajar gratis kepada para anak prajurit yang gugur.

“Gratis makan dan tidurnya juga,” katanya, Senin (26/4/2021).

Hanya saja, pihak pondok yang dipimpin KH Marzuki masih belum bisa berkomunikasi langsung dengan para keluarga korban.

“Yang penting kami sampaikan, bahwa pondok siap menggratiskan. Mereka tidak sendiri,” katanya.

Baca Juga: Tunjukkan Kredibilitasnya Sebagai Istri Konglomerat, Nia Ramadhani Sampai Rela Berikan Baju-baju Mahalnya untuk Sang Asisten Supaya Terlihat Perfect Seperti Dirinya: Aku Pengennya Mereka Keren

Pemberian fasilitas pendidikan pondok pesantren secara gratis kepada para anak prajurit yang gugur bersama KRI Nanggala 402 itu adalah bentuk penghormatan, rasa terima kasih, dan rasa kebersamaan.

KH Marzuki menegaskan, para prajurit di dalam KRI Nanggala 402 gugur secara syahid.

“Kalau menurut hadist sahih Bukhari, syahid. Orang mati bela keluarganya syahid, orang mati membela asetnya, misal rumah dirampok, membela sampai dibunuh rampok, syahid. Berjuang untuk keluarga, kecelakaan di jalan, syahid, tidak dihisab. Mati karena gempa juga syahid, mati karena penyakit seperti pandemi ini, juga syahid. Ibu melahirkan lalu meninggal, syahid, meninggal karena tenggelam juga syahid,” paparnya.

Diterangkannya, syahid dalam konsep Islam ada dua. Selain seperti yang telah disebutkan di atas, syahid juga berlaku apabila suatu negara diserang, lalu bala tentaranya datang membela, maka mereka yang gugur masuk kategori syahid.

“Yang syahid begitu, syahid dunia akhirat. Tidak perlu dikafani dan dimandikan, langsung dikubur. Kalau peristiwa seperti KRI Nanggala 402, asal ditemukan, tetap dimandikan, dikafani lalu dimakamkan. Mereka tetap syahid karena bela negara dan tenggelam,” terang KH Marzuki.

Baca Juga: Ikutan Dihujat Gara-gara Cap Pelakor Sudah Menempel di Kakaknya, Adik Jennifer Dunn Nyatanya Punya Paras Berbeda yang Buat Netizen Penasaran, Intip Penampilan Terbarunya...

Sehari sebelumnya, Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto dalam keterangan pers memastikan bahwa KRI Nanggala 402 tenggelam dan seluruh kru yang berada di dalamnya gugur. Kepastian itu disampaikan setelah kapal pencari milik Pemerintah Singapura berhasil mendeteksi keberadaan KRI Nanggala 402 di dasar laut.

(*)

Source :Kompas.comTribun Batu

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x