"Pada masyarakat jawa, jenis pesugihan babi ngepet sepertinya tidak dikenal atau setidaknya kurang populer," ujar Sunu Rabu, (28/4/2021) kemarin.
Ia justru mengatakan, jenis pesugihan yang lebih populer di Jawa adalah tuyul, yang juga dipercaya bisa mencuri uang warga.
Namun, prinsip bahwa menjadi kaya bisa dilakukan dengan bantuan pesugihan itu berlaku pada masyarakat mana saja yang meyakini mitos tersebut.
"Di Jawa ada jenis pesugihanyang memanfaatkan binatang siluman seperti babiitu. Orang Jawa menyebut celeng. Selain celeng, ada juga binatang siluman lain seperti kera, kerbau, dan jenis lainnya. Bahkan, ular dan tikus," lanjut dia.
Riset Pesugihan dari Antropolog Amerika
Mitos mengenai babi ngepetdan sejumlah pesugihan lainnya pernah diteliti oleh Clifford James Geertz, seorang ahli antropologi asal Amerika Serikat.
Dia melakukan pendekatan partisipatoris dalam melakukan penelitian itu di sejumlah wilayah di Jawa, terutama Jawa Timur.
"Fokus penelitiannya tidak khusus tentang pesugihan. Apa yang disampaikannya dalam bukunya merupakan hasil penelitiannya bersama sejumlah muridnya di daerah Jawa Timur," ujar Sunu.
Dalam makalah "Cerita-Cerita Pesugihan di Jawa" yang ditulis oleh Mashuri, dijelaskan bahwa cerita pesugihan di beberapa tempat selalu dikaitkan dengan hewan luar biasa, karena dalamngelmupesugihan selalu mengadopsi kekuatan hewan.
Geertz (1983) mencatat ada babi hutan atau babi ngepet,ama menthek, dankebleg.