Dalam makalah "Cerita-Cerita Pesugihan di Jawa" yang ditulis oleh Mashuri, dijelaskan bahwa cerita pesugihan di beberapa tempat selalu dikaitkan dengan hewan luar biasa, karena dalam ngelmu pesugihan selalu mengadopsi kekuatan hewan.
Geertz (1983) mencatat ada babi hutan atau babi ngepet, ama menthek, dan kebleg.
Sementara itu antropolog lainnya John Pemberton (2003) mencatat ada dua jenis hewan yang juga jadi mitos pesugihan di Jawa yaitu bulus di pesugihan Bulus Jimbung Klaten, dan harimau jadi-jadian di Setra Kombor Wonogiri.
Soal pesugihan babi jadi-jadian atau babi ngepet ini, Cliford Geertz adalah salah seorang yang mencatat keberadaan mitosnya dari hasil penelitian pada dekade 1950.
Geertz tinggal di sebuah desa di Kediri, Jawa Timur pada 1952. Lalu, ia meneliti masyarakat Bali pada 1957 hingga 1958.
Hasil penelitian itu dituliskan dalam buku History of Java atau Abangan, Santri, dan Priyayi.
Geertz mencatat, pesugihan babi hutan itu terkenal sebagai babi ngepet, ama menthek, dan kebleg.
Budaya Jawa dan Nusantara sendiri mengenal babi sebagai sumber protein hewani.
Melansir Historia, masyarakat Jawa di zaman Majapahit, orang Dayak Ngaju, hingga orang Makassar abad ke-16 biasa makan babi.
Source | : | Kompas.com,KompasTV |
Penulis | : | Nicolaus |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar