Ia meminta agar warganet berhenti untuk menghujat ia dan ibunya karena hal tersebut membuatnya takut pulang ke rumah.
"Saya sampe taku pulang kerumah ke rumah saya sendiri, kalian apa gak kasihan sama saya???"
"Sampai kapan aku dan ibuku harus jauh dari rumah, ini semua karena kaliannn," tulisnya.
Tak hanya hujatan, wanita tersebut juga banyak menerima DM nasihat dari beberapa warganet.
Netizen mengatakan ke @denaya bahwa ke depannya untuk lebih berhati-hati dalam berbicara.
"Saya tidak butuh hujatan, yang saya butuhkan adalah pemikiran seperti masnya ini," tulisnya sambil menunjukkan salah satu DM dari akun yang menasihatinya.
Beberapa waktu lalu, juga viral kasus kurir COD yang customer-nya tak mau membayar sandal yang sudah dibeli.
Si pembeli bahkan menodongkan pistol hingga akhirnya kasus tersebut berakhir dengan si pembeli yang diciduk oleh pihak kepolisian.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Yayasan Layanan Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi menyebut kurangnya literasi digital di masyarakat, khususnya pelaku dalam video.
"Itu kan sebenarnya satu ironi, masih rendahnya pemahaman konsumen terhadap digital economy secara keseluruhan atau transaksi secara digital," kata Tulus, seperti dinukil TribunJatim.com dari Kompas.com, Minggu (16/5/2021).
Ia mengatakan, edukasi yang diberikan dari pihak platform penjualan serta ekspedisi masih rendah.