Garis itulah arah kiblat yang sudah dikalibrasi dengan posisi matahari saat berada tepat di atas ka'bah.
Kondisi ini akan terus berulang setiap tahunnya pada tanggal 26-28 Mei dan 14-16 Juli.
Sedangkan hasil kajian ilmu falak, sesuai yang diutarakan Dosen Ilmu Falak Jurusan Jurusan Astronomi Islam Fakultas Syariah IAIN Lhokseumawe, Tgk Ismail Is, beberapa waktu lalu, gerhana Bulan total akan terjadi pada tanggal 26 Mei 2021 M bertepatan pada malam purnama 15 Syawal 1442 H mulai pukul 16.45.19 Wib sampai pukul 19.51.41 Wib.
Dilihat dari data BMKG di atas, bawah puncak posisi matahari berada di atas Ka'bah pada 26 Mei 2021 pukul 16.18 WIB, maka 27 menit kemudian atau pukul 16.45 .19 WIB, sesuai kajian ilmu falak, akan terjadi gerhana bulan total.
Pengamatan Gerhana Bulan Total
Menurut Dosen Ilmu Falak Jurusan Jurusan Astronomi Islam Fakultas Syariah IAIN Lhokseumawe, Tgk Ismail Isz menyebutkan, pada gerhan bulan total kali ini, IAIN Lhokseumawe akan bergabung pengamatan secara virtual bersama 20 titik pengamatan di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Masih Ingat Sosok Gerhana? Tak Lagi Jadi Idola Layar Kaca, Pierre Roland Kini Jadi Pendeta
Acara pengamatan secara virtual ini melalui aplikasi Zoom Meeting yang divasilitasi oleh Planetarium & Observatorium Jakarta dan acara pengamatan bisa dilihat secara langsung di chanel youtube Planetarium & Observatorium Jakarta dari jam 15.45 sampai 21.30 Wib.
Pengamatan secara virtual ini akan sangat berguna bagi masyarakat Indonesia, di mana kondisi gerhana dari 20 titik pengamatan di Indonesia akan ditampilkan dalam satu chanel.
20 titik ini mewakili wilayah Indonesia, mulai dari ujung barat Indonesia ada Observatorium Tgk Chik Kuta Karang Lhoknga Banda Aceh, Observatorium Malikussaleh IAIN Lhokseumawe, Observatorium Ilmu Falak UMSU Medan, sampai wilayah paling timur Indonesia di Biak.
(*)