"Cuman karena gua gak mau jadi lemah itu (ribut) harus terjadi," tegasnya.
Widi masih tak terima pria berpangkat kolonel itu ikut campur dalam perselisihan dirinya dengan anggota Perbakin lain.
Padahal saat itu Widi sedang berselisih dengan perempuan. Ia sempat mengira priaitu akan melerai, namun ternyata justru menambah masalah.
"Yaa harusnya mikir yaa perempuan sama perempuan ribut, kenapa yang muncul laki-laki gak nyambung dong ributnya," ungkap Widi.
"Itu sih gila banget itu rusuh banget, pas lagi ributnya bolak balik yaa, maju mundur guanya lawan dia. Wah udah pake kekerasan segala," lanjutnya.
Ia merasa saat itu memiliki masalah dengan anggota Perbakin lainnya yang merupakan seorang perempuan.
Namun tiba-tiba, pria berpangkag kolonel ini mendorong dan menyentuh Widi sembari berteriak padanya.
"Maksud gua gini dia dengan pangkat dan posisinya, tapi sikap dan tingkahnya bagus gak? Harusnya secara normal dia melerai kami perempuan yang lagi ribut dong, normlanya seperti itu," kata Widi.
"Yaelah lu udah berumur ngapain sih ngurusin beginian, receh kali," tambah Widi.