Sehingga nantinya ada atau tanpanya, perusahaannya akan tetap maju secara global.
"Kerap kali, ketika sebuah perusahaan telah bertumbuh dan ekspansi, banyak dari mereka yang terjebak dan tugas CEOnya menjadi sangat sentral, dengan emndengarkan presentasi, mengalihkan izin, dan membuat keputusan."
"Ini akan membuat perusahaan terlalu bergantung pada ide-ide yang sudah ada," ujar dia.
Uniknya, tidak seperti CEO lain yang muncur lalu menciptakan perusahaan lain atau proyek besar lainnya, Zhang Yiming punya ide lain.
Pria yang memiliki kekayaan senilai 36,8 miliar dollar AS (Rp526,24 triliun) itu memilih menjadi 'orang rumahan'.
Di mana dia lebih suka menyindiri.
"Saya tidak terlalu sosial, dan saya lebih suka kegiatan yang menyendiri."
"Seperti melakukan kegiatan online, membaca, mendengarkan lagu, serta melamunkan hal-hal yang mungkin akan terjadi," ujar dia.
Padahal menurut Forbes, Zhang Yiming tercatat sebagai orang terkaya ke-39 di dunia pada tahun 2021 dan orang terkaya ke-9 di China.(*)
Source | : | Kompas.com,GridHot.ID |
Penulis | : | Nicolaus |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar