“Pelabuhan antariksa ini akan membuat kita kehilangan tempat berburu tradisional kita, merusak alam yang menjadi sandaran hidup kita. Tapi, jika kami protes, kami akan langsung ditangkap.”
Badan antariksa Rusia, Roscosmos, juga bertujuan untuk mengembangkan situs peluncuran roket besar di pulau Biak pada tahun 2024.
“Pada tahun 2002, Rusia menginginkan tanah kami untuk peluncuran satelit. Kami protes dan banyak yang ditangkap dan diinterogasi… sekarang mereka membawanya kembali, dan pelecehan dan intimidasi ini masih berlangsung,” kata Manfun Sroyer.
Biak adalah bagian dari provinsi Papua, di mana kampanye pemisahan diri telah berlangsung selama beberapa dekade melawan pemerintahan Indonesia.
Pantai timur Biak menghadap Samudera Pasifik, dan lokasinya, satu derajat di bawah khatulistiwa.
Ini sangat ideal untuk meluncurkan satelit orbit rendah untuk komunikasi, dengan lebih sedikit bahan bakar yang dibutuhkan untuk mencapai orbit.
Kedekatannya dengan cadangan sumber daya alam juga menjadikannya kandidat utama untuk lokasi peluncuran.
Source | : | Intisari,KompasPedia |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar