Sebab, dirinya adalah orang yang begitu perfeksionis dalam hal kerapian, dan peletakan barang-barang.
"Itu mah dari dulu mam, dari aku tasnya cuma sedikit," tutur Sarwendah.
"Aku itu orangnya bukan ini, aku tuh orangnya perfeksionis, jadi semua barang harus rapi," tambahnya.
Mendengar hal tersebut, Jessica lalu menebak bahwa Sarwendah OCD dan tidak bisa melihat sesuatu yang berantakan meski sedikit.
"oh OCD? kamu itu pasti berantakan sedikit enggak bisa?," tanya Jessica.
Ibu 3 anak itu kemudian membalas, dirinya bahkan sampai pergi ke psikolog untuk memeriksakan kondisinya.
Sebab, ia khawatir bila rasa perfeksionisnya malah berdampak tidak baik untuk diri sendiri ke depannya.
Ia takut, bila sesuatu yang tak sesuai harapannya justru malah membuatnya kecewa dan depresi.
"Perfeksionis mam, jadi aku sampai nanya ke psikolog, bukan karena aku sakit, tapi karena aku pengin mengetahui diri aku lebih baik," kata Sarwendah.
"Jadi kayak apakah perfeksionisnya aku mengganggu kehidupan kah nantinya, takutnya akunya sedih, depresi, takutnya kan ketika sesuatu enggak sesuai keinginan kita takutnya sedih, kecewa, depresi takut ke situ. Makanya aku perfeksionis," tambahnya.