"Saya punya anak pertama yang sekolahnya di Surabaya sementara saya di Lumajang, itu yang waktu itu saya agak ada rasa antara satu sisi saya harus terus melakukan langkah penguatan terhadap pelayanan yang baik yang harus saya lakukan, sisi lain tantangannya juga," jelasnya.
Melansir Tribun Wow, Thoriq mengatakan ia hanya berniat membenarkan mekanisme di wilayah Lumajang.
Selain itu, Thoriq juga menyebut sadar akan bermasalah dengan banyak orang saat membongkar praktik pungli.
"Saya punya prinsip, yang saya lakukan adalah untuk menata seluruh mekanisme yang benar. Begitu penataan mekanisme yang benar yang saya lakukan, saya sadar yang saya hadapi banyak orang dengan kepentingan yang ada," tukasnya.
(*)