Hal tersebut disampaikan Kapolda Sulsel, Irjen Pol Merdisyam saat merilis pengungkapan motif pembunuhan di Mapolda Sulsel, Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar, Kamis (17/6/2021) siang.
Irjen Pol Merdisyam menjelaskan, satu dari delapan pelaku yang ditangkap berinsial MA (19).
Ia merupakan pelaku utama dan diketahui menjalin hubungan sesama jenis dengan korban Rian.
Penyebab pembunuhan karena MA mendapati percakapan WhatsApp Rian dengan pria lain.
MA pun terbakar cemburu dan melakukan aksi penganiayaan terhadap Rian di salah satu hotel Jl Haji Bau, Makassar.
Akibat disiksa MA dan rekan-rekannya, Rian meninggal lalu mayatnya dibawa ke Maros untu dibakar demi menghilangkan jejak.
Menanggapi kasus tersebut, Psikolog dari Universitas Negeri Makassar (UNM), Basti Tetteng, menyebut bahwa salah satu ciri cinta sesama jenis yakni posesif yang tinggi.
“Kecemburuannya sangat berlebihan, jadi kalau pasangannya dianggap tidak setia, tidak segan melakukan tindakan yang menganiaya,” sebut Basti saat dihubungi tribun-timur.com, via telepon, Kamis (17/6/2021) malam.
Dikatakan Basri, bahwa hampir semua penelitian mengatakan hubungan sesama jenis memiliki sifat posesif yang tinggi.
“Sedikit saja pasangannya itu disapa pasangan lain, itu akan cemburu yang sangat tinggi,” katanya.
Sehingga menurutnya pasangan sejenis yang mengalami cemburu buta terkadang berakhir dengan penganiayaan hingga pembunuhan.
“Bisa jadi itu yang terjadi dengan pasangan yang berakhir tragis di Maros itu,” ujarnya.
Lebih lanjut, dijelaskan bahwa tidak sama rasa cemburu yang dialami pasangan perempuan dan laki-laki dengan pasangan sesama jenis.
“Sangat posesif, seolah-olah tidak boleh pasangannya disapa dengan orang lain, lalu kemudin kalau dia tidak bisa kontrol dengan baik dia akan menganiaya,” jelasnya. (*)
Source | : | Tribun-timur.com,TribunJakarta.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar