Basuki pun membuat dua perusahaan, yaitu PT Airmas Perkasa dan PT Airmas Utama.
Memasuki 2010, Airmas menjadi master-dealer printer Brother. Dan sejak 2011, Airmas tidak bermain di bisnis ATK tetapi fokus pada bisnis printer. Di 2012, Basuki mulai membuat toko online yang diberi nama Airmas Shop (AMShop.co).
Toko online ini menjual printer, tinta, dan toner. Saat itu, tentunya toko online seperti Bhinneka dan Indonetwork telah lama ada.
Di 2013, Basuki juga membuat website Tokotintaasli.com. Nah, terinspirasi dari Indonetwork, ia juga sempat membuka AMSmile yang di dalamnya ada Mal Airmas. Waktu itu pun Lazada belum ada.
Selama dua tahun, AMShop berkinerja lumayan bagus hingga akhirnya programmer-nya keluar. AMShop juga tak hanya bermain online, tetapi juga menjual produknya ke toko-toko lain alias menggarap konsep business to dealer/B2D dan kemudian B2B, selain tender dari pemerintah (B2G).
"Di 2014, AMShop mati suri karena tidak punya programmer, sehingga saat itu kami hanya fokus di government, dealer, dan B2B. AMShop ini cikal bakal bisnis online kami," ungkap Basuki.
Ia semakin menyadari betapa pentingnya bisnis online. Hanya saja, ia berpikir nama AMShop kurang pas sehingga munculah ide nama Ayooklik.com.
Akhirnya di 2015, Ayooklik.com mulai jualan tetapi masih kecil-kecilan dengan menggarap ritel (B2C). Berarti, saat itu Basuki memiliki bisnis Tokotintaasli.com dan Ayooklik.com.
"Ada satu masalah, kalau mengetik ayo, kebanyakan orang dengan huruf ‘o’ satu. Lantas, saya belilah yang ‘o’ satu itu di Amerika. Jadi sekarang, kalau orang ngetik ayo hanya dengan ‘o’ satu, sudah langsung otomatis merujuk ke Ayooklik dengan huruf ‘o’ dua," ungkap Ketua Hipmi Jakarta Barat ini.
Saat itu tender bisnis pengadaan pemerintah pun mulai beralih ke e-katalog di bawah Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Basuki pun mendaftarkan ke e-katalog menggunakan nama Ayooklik.
"Akhirnya, pada 2016 saya menjadi partner LKPP e-katalog. Terdaftar di situ tidak mudah, memakan waktu sekitar enam bulan," katanya.