Dari kejanggalan tersebut, ia menduga kuat bahwa ada pihak lain yang ingin memanfaatkan kekeruhan yang terjadi saat ini.
Ia mengatakan, insiden serangan petasan itu terjadi setelah peristiwa perusakan pagar pembatas.
"Semacam ada yang menunggangi tapi kurang paham saya enggak tahu. Saya hanya menjalankan tugas pokok fungsi saya saja," katanya.
"Jadi bukan warga pengendara yang biasa, bisa saja bagi mereka yang memiliki niat kriminal dengan adanya penyekatan ini seakan-akan terhambat," kata dia.
Selain untuk menekan penyebaran Covid-19, Eko menjelaskan, keberadaan pos Suramadu juga untuk membatasi ruang ruang gerak kriminal.
(*)