Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Video Rusuh Pos Penyekatan Suramadu Viral, Polisi Merasa Ada Kejanggalan di Balik Aksi Anarkis Warga: Semacam Ada yang Menunggangi

Nicolaus - Rabu, 23 Juni 2021 | 19:00
Tangkapan layar video viral yang memperlihatkan petugas di pos penyekatan Jembatan Suramadu diserang pakai petasan.
Tangkapan Layar via Kompas.com

Tangkapan layar video viral yang memperlihatkan petugas di pos penyekatan Jembatan Suramadu diserang pakai petasan.

Gridhot.ID- Suasana kericuhan di posko penyekatan Jembatan Suramadu sisi Surabaya terekam dalam video viral pada Selasa (22/6/2021).

Video viral memperlihatkan massa merusak pagar kawat pembatas jalur motor dan mobil di Jembatan Suramadu.

Sementara dilansir dari Instagram, video lainnya memperlihatkan kericuhan antara petugas posko penyekatan dan sebagian pengendara.

Baca Juga: Pantas Saja Diprotes Para Pemerannya, Proses Serba Dadakan Ikatan Cinta Akhirnya Dibongkar Krunya Sendiri: Pagi Diketik

Dalam video berdurasi 23 detik itu, terlihat petugas berusaha menangani kericuhan.

Terdengar pula suara ledakan petasan, dan perekam video menyebut massa membobol bagian belakang tenda.

Kejadian dalam video viral tersebut dibenarkan oleh Kasat Lantas polres Tanjung Perak AKP Eko Adi Wibowo.

Baca Juga: Langsung Blak-blakan ke Publik Demi Hindari Spekulasi Palsu, Ashanty Beberakan Suaminya Sedang Jalani Operasi Batu Ginjal, Anang Hermansyah: Doakan ya Sayang

Adanya ledakan petasan dalam serangan tersebut juga dibenarkannya.

Namun, ia mengungkapkan adanya kejanggalan dalam serangan terhadap pos penyekatan tersebut.

Melansir Kompas.com(22/6/2021), salah satu yang membuat peristiwa tersebut terasa jangggal karena mayoritas massa merupakan anak di bawah umur, bukan pengendara yang kerap terjaring di pos penyekatan.

"Itu anak-anak tanggung belum genap 17 tahun, mau diperiksa pun masih anak di bawah umur.

"Dia pengendara sepeda motor perotolan itu yang numpuk di bawah jembatan itu knalpotnya yang enggak karuan itu," ucap Eko, dikutip Kompas.com.

Baca Juga: Pedulikan Nadya Mustika? Rizki D'Academy Protes Setelah Fotonya Dipajang Bareng Lesti Kejora dan Rizky Billar: Tolong Jaga Perasaan Pasangan

Selain itu, sebelum terjadi serangan, ia bersama anggotanya telah melakukan penyisiran hingga Bangkalan tetapi tidak tampak ada kendaraan menumpuk.

"Setelah saya menyisir ke Bangkalan jam tiga malam, itu tidak ada kendaraan yang menumpuk sampe seperti itu. Paling ada satu dua pengendara saja.

"Saya balik lagi ke Surbaya turun ke Surabaya karena penyekatan itu normal selama 24 jam. Setelah kita tinggal salat, ada laporan kalau ada orang yang melawan arah merobohkan pagar," kata dia.

Baca Juga: Gerah Terus-terusan Dibilang Biang Kerok Penyebab Cerai, Enji Baskoro Bongkar Perangai Ayu Ting Ting yang Bikin Gondok: Pamit Kerja Tapi Gak Pulang

Mendapat laporan itu, Eko langsung menuju lokasi bersama 10 anggotanya. Sementara warga yang merusak pagar itu langsung kabur dengan melompati pembatas kendaraan hingga akhirnya turun ke Jalan Tambak Wedi.

"Ternyata di sana titik kumpulnya mereka ada sekitar 200 orang lebih," ungkapnya.

"Kita pecahlah kerumunan mereka kita dorong agar tidak di situ, sebagian masuk ke kampung Tambak Wedi, sebagian lurus ke arah bawah Jembatan Suramadu itu," tutur dia.

Menurut Eko, biasanya yang melakukan penyekatan adalah para pekerja yang ingin berangkat kerja ke Surabaya, bukan anak-anak remaja seperti yang terjadi dalam video viral.

Ia juga mengungkapkan bahwa ketika ditekan mundur, massa langsung bubar, mundur pelan-pelan.

Baca Juga: Makin Buat Pria yang Pengen Jadi Mantunya Mikir Keras, Ayah Rozak Pasang Syarat Telak Bagi yang Pengen Persunting Ayu Ting Ting, Sebulan Harus Transfer 300 Juta

Dari kejanggalan tersebut, ia menduga kuat bahwa ada pihak lain yang ingin memanfaatkan kekeruhan yang terjadi saat ini.

Ia mengatakan, insiden serangan petasan itu terjadi setelah peristiwa perusakan pagar pembatas.

"Semacam ada yang menunggangi tapi kurang paham saya enggak tahu. Saya hanya menjalankan tugas pokok fungsi saya saja," katanya.

Baca Juga: Terjawab Penyebab Andre Taulany Jarang Tampil Berdua dengan Erin, Akui Ada Batasan Ini untuk Rumah Tangganya: Gue Nggak Bisa Kayak Artis Lain...

"Jadi bukan warga pengendara yang biasa, bisa saja bagi mereka yang memiliki niat kriminal dengan adanya penyekatan ini seakan-akan terhambat," kata dia.

Selain untuk menekan penyebaran Covid-19, Eko menjelaskan, keberadaan pos Suramadu juga untuk membatasi ruang ruang gerak kriminal.

(*)

Source :Kompas.comInstagram

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x