Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Boro-boro Dapat Penanganan Maksimal, Nakes Nyatanya Tak Rasakan Perlakuan Khusus Saat Terpapar Covid-19: Kami Juga Kurang Informasi...

Angriawan Cahyo Pawenang - Jumat, 25 Juni 2021 | 08:13
Pasien Covid-19
Kompas TV

Pasien Covid-19

Gridhot.ID - Indonesia kini sedang dalam mode siaga.

Dikutip Gridhot dari Tribunnews, Indonesia diketahui sedang mengalami hantaman gelombang covid-19 kedua.

Para tenaga kesehatan lagi-lagi harus berjuang mati-matian menghadapi ini semua.

Perjuangan tenaga kesehatan (nakes) dalam melayani masyarakat di tengah gempuran pandemi Covid-19 tak kunjung padam.

Baca Juga: Seolah Luapkan Rasa Sakit Hati Anaknya Tak Disanding Sultan Andara, Ayah Rozak Meradang: Anak Ayah Dimacem-macemin

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Dae, salah satu nakes di rumah sakit swasta di Jakarta, menceritakan perjuangan teman sejawat di lingkungannya dalam melayani pasien, hingga ikut terpapar Covid-19.

"Situasi saat ini sangat memprihatinkan. Hampir separuh dari keseluruhan perawat sudah terkonfirmasi Covid-19, " ungkap Dae saat dihubungi Kamis (24/6/2021).

Meskipun berprofesi sebagai nakes, Dae mengaku pihaknya tidak menerima perlakuan khusus saat terkonfirmasi Covid-19.

Hampir seluruh nakes yang terpapar di lingkungan kerjanya, hanya melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.

Baca Juga: Punya Kekayaan Tak Terhingga Sampai Tak Ada yang Tahu Totalnya, Sisca Kohl Nyatanya Tak Muluk-muluk Pilih Pasangan, 5 Syarat Sederhana Ini Wajib Dipenuhi Calon Suaminya

"Selain karena ruang perawatan yang sudah minim, kami juga kurang informasi soal ketersediaan lokasi rujukan isolasi mandiri, " kata dia.

"Ada teman-teman yang menghubungi Satgas Covid-19, namun diarahkan untuk meminta rujukan dari puskesmas setempat. Prosesnya sama seperti masyarakat umun. Setelah minta rujukan juga belum tentu nakes langsung dapat tempat isoman," Lanjut dia.

Nakes sedikit, pasien mengantre Meski rumah sakit tempatnya bekerja bukanlah RS rujukan Covid-19, Dae mengakui jumlah pasien Covid-19 yang datang sangatlah banyak.

"Terutama untuk perawatan Covid-19 memang sudah penuh. Bahkan yang saya tahu, ada yang mengantre melalui daftar tunggu untuk mendapatkan perawatan," jelas dia.

Baca Juga: Suguhkan Interaksi Manis ke Anak Bungsu Rieta Amilia yang Baru Wisuda, Dukungan Caca Tengker ke Adik Tirinya Ini Curi Perhatian, Netizen: Ucapannya Bikin Nangis

Namun, rumah sakit tempatnya bekerja tidak bisa menambah kasur tambahan untuk perawatan pasien Covid-19 lantaran jumlah tenaga kesehatan yang sudah tidak lagi banyak.

"Di sini dipersiapkan sesuai kapasitas. Mengingat tenaga perawatnya tidak cukup banyak," lanjut dia.

Berkurangnya nakes juga berdampak pada pelayanan kesehatan bagi pasien berpenyakit berat

"Memang sekarang pelayanan dibatasi, jam operasionalnya diatur. Misalnya, tidak bisa berjalan operasi berbarengan. Awalnya kita bisa buka 3 kamar operasi, sekarang mau buka 2 kamar saja sulit karena tenaga bedahnya kurang, " jelas Dae.

Baca Juga: Baru Hari Pertama Sekolah Udah Bikin Masalah, Kiano Bikin Paula Verhoeven Tanggung Malu Gara-gara Kelakuannya Ini, Istri Baim Wong: Plung, Dilempar

Jumlah pasien semakin banyak dan jumlah nakes semakin sedikit, keadaan ini semakin dipersulit dengan kondisi alat kesehatan yang pas-pasan.

"Untuk ketersediaan peralatan pas-pasan. Termasuk ventilator pun sekarang sudah terpakai semuanya," tutup dia.

(*)

Source :Kompas.com tribunnews

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x