Untuk saat ini, Borisevich belum bisa memastikan, kapan permen karet anti-corona ini bisa beredar di pasaran.
Ia hanya memastikan, proses pengembangannya berjalan dengan baik sesuai jadwal.
Borisevich menyebutkan, sanksi AS pada tahap ini tidak memengaruhi pekerjaan institut tersebut, memastikan bahwa segala prosesnya tetap dilakukan demi kebaikan bersama.
Pada kesempatan yang sama, ia tidak mengomentari tuduhan bahwa institut yang dipimpinnya sedang mengembangkan senjata biologis.
Sebelum ini, kantor berita RBC mengabarkan, Kementerian Pertahanan Rusia sedang mengembangkan obat anti-corona dalam bentuk permen karet, tablet kunyah, dan pasta buah.
Jenis obat semacam ini diharapkan akan bisa lebih mudah dijangkau oleh masyarakat dan gampang untuk dikonsumsi secara luas.
Rusia telah bekerja cukup cepat dalam mencari cara melawan ganasnya Covid-19 sejak virusnya muncul awal tahun lalu.
Vaksin buatan Rusia, Sputnik V, juga jadi salah satu jenis yang terdaftar paling awal.(*)