"Aku kerja dari pagi ke malem, aku tinggal diam di rumah, aku syiting suka-suka, tapi kan aku ngasih ke orangtua."
Intinya, dia nggak mungkin memberi uang "aneh" ke orangtuanya.
"Itu dosa banget buat aku," tegasnya.
Tapi sekali lagi, Maria Vania sama sekali nggak peduli dengan cap negatif yang dialamatkan orang-orang kepadanya.
"Buat apa? Karena yang tahu aku itu orang-orang terdekat aku, teman dekat aku, orangtua ku, itu bagi aku sudah cukup," kata Maria Vania.
"Mau mereka judge apa, dosa mereka, bodo amat, aku tipe yang enggak mau musingin, Jakarta sudah keras."
Lebih dari itu, Maria Vania sadar, mustahil dirinya menyenangkan orang lain.
"Buat apa?" protesnya lagi.
"Selama aku senang, selama aku nggak ngerugiin mereka, aku enggak peduli."
(*)