Gridhot.ID -Sosok artis sekaligus presenter seksi Maria Vania memang kerap mengundang perhatian publik.
Paras cantik dan bodi seksinya tak jarang mengundang rasa ketertarikan banyak pria.
Dilansir dari Grid.ID, Maria Vania pernah punya pengalaman tak menyenangkan saat didekati pria.
Hal itu karena dirinya pernah dicap sebagai wanita yang tak baik-baik, atau perempuan nakal.
Bahkan si pria sampai nekat bertanya pada sejumlah mucikari mengenai dirinya apakah terjun di dunia prostitusi artis.
Pengalaman itu diceritakan pada Gofar Hilman, Maria Vania mengaku pernah dekat dengan seorang pria yang agak freaks.
Iya, saking ragunya Maria Vania adalah wanita baik-baik, pria itu sampai mencari namanya di seluruh muncikari di Indonesia.
Soal itu, Maria Vania buka-bukaan, banyak yang menilai dirinya negatif.
Meski begitu, wanita kelahiran Bandung, Jawa Barat, ini nggak pernah peduli dengan omongan orang.
"Akun tantangin (pria itu), silakan cek apakah aku seperti itu atau enggak," tantang Maria Vania ke pria tersebut.
"Kamu cek di seluruh mami di seluruh Indonesia ada enggak nama aku?"
Maria Vania kemudian menjelaskan, kenapa pria itu sampai sebegitunya.
Dan ujung-ujungnya, pria itu nggak menemukan nama Maria Vania di muncikari-muncikari yang dia cek.
"Karena deketin aku, karena dia nggak mau aku cewek aneh-aneh," tambahnya.
"Hasilnya ya nggak ada."
Sejatinya Maria Vania punya prinsip dalam hidup.
Dia pantang menggunakan uang yang cara mendapatkannya tidak baik.
Lebih-lebih dia harus menghidupi orangtuanya juga.
"Kalau misalkan aku jualan, aku nggak akan kerja, buat apa?" protesnya.
"Aku kerja dari pagi ke malem, aku tinggal diam di rumah, aku syiting suka-suka, tapi kan aku ngasih ke orangtua."
Intinya, dia nggak mungkin memberi uang "aneh" ke orangtuanya.
"Itu dosa banget buat aku," tegasnya.
Tapi sekali lagi, Maria Vania sama sekali nggak peduli dengan cap negatif yang dialamatkan orang-orang kepadanya.
"Buat apa? Karena yang tahu aku itu orang-orang terdekat aku, teman dekat aku, orangtua ku, itu bagi aku sudah cukup," kata Maria Vania.
"Mau mereka judge apa, dosa mereka, bodo amat, aku tipe yang enggak mau musingin, Jakarta sudah keras."
Lebih dari itu, Maria Vania sadar, mustahil dirinya menyenangkan orang lain.
"Buat apa?" protesnya lagi.
"Selama aku senang, selama aku nggak ngerugiin mereka, aku enggak peduli."
(*)