“Ini bukan cara operasi DEA di Haiti. Setiap ada operasi, selalu direncanakan dengan baik antara kedutaan besar AS dan kepolisian Haiti,” terang Edmond.
Menurut kedutaan besar AS, DEA memiliki kantor di Ibu Kota Haiti, Port-au-Prince, untuk membantu pemerintah Haiti dalam program kontra-narkotika.
Sementara itu, kondisi ibu negara, Martine Moïse yang turut mengalami luka tembak dalam serangan itu dilaporkan stabil, meski masih dalam kondisi kritis. Upaya tengah dikerahkan untuk memindahkan Martine ke Miami untuk perawatan lebih lanjut, kata Edmond.
Perdana Menteri sementara, Claude Joseph, menyatakan, polisi dan tentara Haiti dikerahkan untuk mengendalikan keamanan di Haiti.
Namun, kendati Joseph meyakinkan bahwa ketertiban akan diberlakukan, kebingungan tentang siapa yang harus mengambil alih kendali, meluas.
Rakyat Haiti juga cemas dan gelisah. Pihak berwenang mengumumkan “keadaan pengepungan” di Haiti dan menutup bandara internasional.
Haiti juga telah meminta pemerintah AS untuk membantu penyelidikan pembunuhan yang dipimpin oleh kepolisian nasional Haiti.
Gedung Putih sendiri belum mengonfirmasi tentang bantuan itu, namun Edmond yakin, AS akan segera turun tangan membantu.
Beberapa bulan sebelumnya, Haiti juga telah berulang kali meminta bantuan keamanan tambahan pada AS.(*)
Source | : | Kompas TV,TribunJateng.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar