Gridhot.ID-Pemerintah telah menetapkan awal Zulhijjah 1442 Hijriah bertepatan 11 Juli 2021, sehingga Hari Raya Idul Adha jatuh pada 20 Juli 2021.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengimbau masyarakat agar tidak mudik saat Hari Raya Idul Adha tahun 2021 ini.
Tak hanya itu, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas juga minta masyarakat mematuhi Surat Edaran (SE) Menag Nomor 17 Tahun 2021 tentang Peniadaan Sementara Peribadatan di tempat Ibadah, Malam Takbiran, Salat Idul Adha, dan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Qurban 1442 H/2021 M di Wilayah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
pemotongan hewan kurban di Rumah Pemotongan Hewan Ruminasia (RPH-R) atau di luar RPH-R dengan menerapkan protokol kesehatan, baik petugas maupun pihak berkurban, serta memastikan kebersihan alat.
"Edaran ini dibuat dalam rangka memutus rantai penyebaran Covid-19 dan memberi rasa aman masyarakat dalam penyelenggaraan malam takbiran, Shalat Idul Adha, serta pelaksanaan kurban," ujarnya.
Perayaan hari raya Idul Adha kerap menjadi dilema bagi banyak orang yang menderita hipertensi.
Pasalnya, daging kurban, terutama kambing, dianggap bisa meningkatkan tekanan darah secara instan.
Namun, rupanya hal itu tidak benar.
Dikutip dari Kompas.com, Dokter Spesialis Gizi Klinik, dr Johanes Chandrawinata, SpGK, mengatakan, datangnya penyakit darah tinggi saat mengonsumsi daging kambing hanya lah mitos.
Johanes juga mengatakan bahwa mengunyah satu kilogram daging kambing sekali pun tidak akan mendatangkan penyakit darah tinggi.
"Kambing cukup sehat asal dagingnya saja, bukan dibarengi dengan jeroan, babat, otak, dan usus,” tutur Johanes.
Dengan begini, rumor daging kambing penyebab darah tinggi merupakan hoax, selama yang dimakan adalah dagingnya.
Kalau yang dimakan semacam jeroan, babat, dan sebagainya, bisa menyebabkan darah tinggi juga.
Dikutip Gridhot.ID dari Nakita, daging kambing tetap lebih baik daripada daging sapi maupun daging ayam, sehingga aman dikonsumsi oleh penderita hipertensi sekalipun.
Hal ini seperti dikutip dari Buku Ajar Ilmu Kesehatan: Memahami Gejala, Tanda dan Mitos (2019) karya Dr. dr. Umar Zein, DTM&H., Sp.PD., KPTI., FINASIM dan dr. Emir El Newi, Sp.M.
Kolesterol daging kambing diketahui lebih rendah dibanding daging sapi dan daging ayam.
Kadar kolesterol daging kambing hanya sekitar 57 mg per 100 gram.
Sedangkan kadar kolesterol daging sapi sekitar 89 mg per 100 gram dan daging ayam 83 mg per 100 gram.
Kandungan lemak pada daging kambing juga terhitung lebih rendah dibanding daging sapi maupun daging ayam.
Jika ditotal, kandungan lemak pada 100 gram daging kambing hanya 2,3 gram.
Sementara, kandungan lemak pada 100 gram daging sapi bisa mencapai 15 gram dan daging ayam kurang lebih 7,5 gram.
Selain kandungan kolesterol dan lemak, kandungan kalori daging kambing juga terhitung lebih rendah dibanding daging sapi maupun daging ayam.
Setiap 100 gram daging kambing mengandung sekitar 109 kalori. Jumlah tersebut jauh lebih rendah dibanding daging sapi yang mencapai 250 kalori dan daging ayam 196 kalori.
Meski demikian, daging kambing tetap merupakan sumber protein hewani yang sama baiknya dengan daging sapi maupun daging ayam.
Total protein hewani dalam 100 gram daging kambing kurang lebih mencapai sekitar 20 gram, sementara daging sapi 25 gram dan daging ayam 30 gram.
"Satu porsi daging kambing 100 gram sudah dapat mencukupi hampir 50 persen kebutuhan protein harian tubuh," tulis dr. Umar Zein, dkk.
Walaupun memiliki manfaat yang baik, masih banyak orang yang menghindari makan daging kambing, terutama bagi penderita darah tinggi alias hipertensi.(*)