Gridhot.ID - Rusia memang kini sedang unjuk gigi mati-matian.
Sebelumnya dikutip Gridhot dari Kompas.com, vaksin covid-19 Sputnik V jebolan ilmuwan Rusia disebut mampu menangkan virus corona varian apapun di dunia ini.
Kini tak hanya masalah kesehatan, Rusia kembali lagi memamerkan sistem pertahanannya yang sangat mengerikan.
Dikutip Gridhot dari Kontan, pada Selasa (20/7/2021), Rusia merilis sebuah rekaman video pertama dari sistem rudal permukaan-ke-udara baru yang dinamakan S-500.
Video itu menunjukkan aksi uji coba S-500, senjata yang diharapkan akan memperkuat pertahanan Rusia dan diprediksi menjadi best seller ekspor suatu hari nanti.
Reuters memberitakan, sistem senjata pendahulunya yakni S-400, telah menjadi sumber ketegangan geopolitik dengan Amerika Serikat yang secara aktif mencegah negara-negara untuk membelinya.
Rekaman video yang dirilis oleh kementerian pertahanan menunjukkan tabung peluncuran sistem berbasis truk raksasa menembakkan rudal dengan kecepatan tinggi ke langit di tempat pengujian di Rusia selatan.
Kantor berita negara Rusia RIA mengatakan itu adalah pertama kalinya kementerian pertahanan menunjukkan sistem S-500 menjalani uji tembakan langsung.
Bagian dari rekaman sengaja diburamkan atau dikaburkan untuk mempersulit pemeriksaan sistem secara detail.
Kementerian mengatakan rudal itu berhasil mengenai "target balistik berkecepatan tinggi".
“Sistem rudal anti-pesawat S-500 tidak memiliki analog di dunia dan dirancang untuk mengalahkan seluruh spektrum senjata serangan kedirgantaraan yang ada dan menjanjikan dari musuh potensial di seluruh rentang ketinggian dan kecepatan,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
“Setelah siklus uji penuh selesai, rencananya kementerian akan menyediakan pengiriman sistem S-500 pertama ke unit Pertahanan Udara dan Pertahanan Rudal di dekat Moskow,” katanya, tanpa menentukan kerangka waktu.
Sistem S-500, yang disebut Prometheus, mampu menghancurkan rudal balistik dan jelajah, serta pesawat dan helikopter, dan memiliki radius intersepsi sekitar 600 km (373 mil), lapor RIA.
Mengutip pernyataan Wakil Menteri Pertahanan Alexei Krivoruchko tahun lalu, sistem S-500 dijadwalkan untuk pengiriman pada tahun 2025, dengan kontrak negara akan ditandatangani tahun ini.
Peluncuran sistem ini pada hari Selasa berlangsung di wilayah Astrakhan selatan di tempat pelatihan Kapustin Yar.
Uji coba itu dilakukan sehari setelah Rusia menguji coba rudal jelajah hipersonik Tsirkon (Zirkon), senjata yang oleh Presiden Vladimir Putin disebut-sebut sebagai bagian dari sistem rudal generasi baru yang tak tertandingi di dunia.
(*)