Sayangnya, ia belum berhasil keluar jadi pemenang.
Namun pengalaman tersebut tak membuatnya patah arang.
Ia bertekad untuk berlatih lebih giat dan memenangkan kompetisi yang sama pada kelas 6 SD.
Ia pun berhak untuk datang ke Jakarta dan bertanding di sana.
Dikutip dari Majalah Bulutangkis, awalnya Apri bermain dengan dengan raket yang terbuat dari papan di halaman rumah.
Sang ayah yang tak tega melihatnya akhirnya membelikan raket murahan untuk Apri saat ia masih duduk di bangku sekolah.
Apri mulai berlatih di sebuah gedung bulutangkis yang tak jauh dari rumahnya.
Sejak kecil, Apriyani Rahayu dikenal tomboy.
Ia memiliki kakak lelaki yang membuat mentalnya terlatih sejak kecil.
Ia pun tumbuh menjadi pribadi yang tidak gampang menyerah pada keadaan.