GridHot.ID - Sungguh tak disangka-sangka, ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu dan Greysia Polii akhirnya dipastikan lolos ke partai final Olimpiade Tokyo 2021.
Selangkah lagi, ganda putri Indonesia, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu berpeluang mempersembahkan medali emas pertama untuk Tanah Air dalam gelaran Olimpiade 2021.
Dikutip Gridhot.ID dari TribunSport, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu akan bertanding di partai final bulutangkis Olimpiade Tokyo 2021 melawan wakil China, Chen Qing Chen danJia Yi Fan, pada Senin (2/8/2021).
Meriahnya Olimpiade Tokyo turut membuat para atlet menjadi pembicaraan publik.
Salah satu olahragawan yang disorot kali ini adalah Apriyani Rahayu.
Sosok pebulu tangkis ganda putri Indonesia ini berhasil lolos ke babak final bersama Greysia Polii.
Siapakah Apriyani Rahayu?
Berikut profil dan perjalanan karier Apriyani Rahayu seperti dikutip dari berbagai sumber:
Profil
Apriyani Rahayu lahir di Konawe, 29 April 1998.
Kini ia berumur 23 tahun.
Apriyani Rahayu merupakan pebulutangkis Indonesia spesialis ganda putri dan ganda campuran ketika junior.
Ketika berada di level senior, dia menjadi pebulutangkis spesialis ganda putri.
Apriyani Rahayu pernah meraih medali perunggu ganda putri saat Kejuaraan Dunia 2018 di Tiongkok serta Asian Games 2018 di Jakarta.
Hingga kini, Apriyani pernah berpasangan dengan beberapa pemain.
Di antaranya adalah Rosyita Eka Putri Sari, Fachriza Abimanyu, Rinov Rivaldy, Jauza Fadhila Sugiarto, Agripinna Prima Rahmanto Putra, hingga Panji Akbar Sudrajat.
Saat ini Apriyani Rahayu tengah berpasangan bersama Greysia Polli.
Masa Kecil
Perempuan yang akrab disapa Apri ini mengaku bahwa dirinya sudah menyukai bulutangkis sejak di bangku kelas dua Sekolah Dasar.
Ia senang menonton tayangan pertandingan bulutangkis di TV.
Di kelas 5 SD, ia menunjukkan kebolehannya memainkan raket saat berhasil lolos final kompetisi O2SN.
Sayangnya, ia belum berhasil keluar jadi pemenang.
Namun pengalaman tersebut tak membuatnya patah arang.
Ia bertekad untuk berlatih lebih giat dan memenangkan kompetisi yang sama pada kelas 6 SD.
Ia pun berhak untuk datang ke Jakarta dan bertanding di sana.
Dikutip dari Majalah Bulutangkis, awalnya Apri bermain dengan dengan raket yang terbuat dari papan di halaman rumah.
Sang ayah yang tak tega melihatnya akhirnya membelikan raket murahan untuk Apri saat ia masih duduk di bangku sekolah.
Apri mulai berlatih di sebuah gedung bulutangkis yang tak jauh dari rumahnya.
Sejak kecil, Apriyani Rahayu dikenal tomboy.
Ia memiliki kakak lelaki yang membuat mentalnya terlatih sejak kecil.
Ia pun tumbuh menjadi pribadi yang tidak gampang menyerah pada keadaan.
Meski kondisi orangtua Apriyani sempat ada di masa-masa sulit, hal tersebut tidak menyurutkan keinginan untuk mengikuti pertandingan-pertandingan.
Bahkan diketahui, sang ayah juga sempat meminjam uang untuk membeli keperluan tanding sang anak.
Perjalanan Karier
Apriyani mulai berlatih bulutangkis di Jakarta pada akhir tahun 2011.
Saat itu ia berlatih di Klub Pelita Bakrie.
Pada pertengahan tahun 2015, Apriyani Rahayu pindah klub ke Jaya Raya Jakarta.
Apriyani turut memperkuat bulutangkis Indonesia sejak tahun 2014 hingga 2016 di level junior.
Saat bertanding di Kejuaraan Dunia Junior 2014, Apriyani berpasangan dengan Rosyita Eka Putri Sari di nomor ganda putri.
Apriyani dan Rosyita meraih medali perak setelah dikalahkan pasangan Tiongkok Chen Qingchen/Jia Yifan di final dengan skor 21–11, 21–14.
Kejuaraan Dunia Junior 2015, Apriyani berpasangan dengan Fachriza Abimanyu di nomor ganda campuran.
Mereka meraih medali perunggu setelah dikalahkan pasangan Tiongkok He Jiting/Du Yue di semifinal dengan skor 21-13, 21-10.
Saat Kejuaraan Asia Junior 2015, Apriyani meraih medali perunggu di nomor ganda campuran bersama Fachriza Abimanyu.
Mereka dikalahkan oleh pasangan Tiongkok lainnya Zheng Siwei/Chen Qingchen di semifinal dengan skor 21-14, 21-14.
Menurut pantauan TribunStyle, tahun 2016, Apriyani meraih medali perunggu dengan Rinov Rivaldi.
Pasangan ini kalah di semifinal oleh ganda campuran asal Korea Selatan Kim Won ho/Lee Yu-Rim dengan skor 21-17, 22-20.
Awal 2017, Apriyani mulai berlatih di Pelatihan Nasional (Pelatnas) Cipayung, Jakarta.
Ia mulai bermain di level senior.
Apriyani lantas berpasangan dengan Greysia Polli menggantikan Nitya Krishinda Maheswari yang cidera.
Penampilan perdana mereka adalah di Kejuaraan Beregu Sudirman Cup 2017.
Ia meraih gelar pertamanya di kelas BWF Grand Prix Gold pada Thailand Terbuka 2017.
Di BWF Super Series pertamanya di Prancis Terbuka Super Series 2017, Apriyani juga meraih gelar.
(*)